Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh Skandal Judi Sepak Bola Turki, 29 Pemain Diburu Polisi termasuk Klub Galatasaray
Advertisement . Scroll to see content

Bagja Putra Indonesia Raih Prestasi Membanggakan di Turki usai Bacakan Syair Cinta untuk Rasulullah

Jumat, 19 Desember 2025 - 16:27:00 WIB
Bagja Putra Indonesia Raih Prestasi Membanggakan di Turki usai Bacakan Syair Cinta untuk Rasulullah
Warga Indonesia, Bagja Putra, meraih prestasi membanggakan di tingkat internasional (dok. istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

KONYA, iNews.id - Ketekunan dan kecintaan mendalam kepada Rasulullah SAW mengantarkan putra Indonesia, Bagja Putra, meraih prestasi membanggakan di tingkat internasional. Dia berhasil menyabet Juara 3 kategori Bahasa Inggris dalam International Naat Al-Sharif Poetry Competition 2025 yang digelar di Konya, Turki.

Ajang ini diselenggarakan memperingati 1.500 tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW dan berada di bawah koordinasi OKI IRCICA (Research Centre for Islamic History, Art and Culture) bekerja sama dengan Kepresidenan Republik Turkiye. Kompetisi diikuti peserta dari berbagai negara yang menulis syair pujian kepada Rasulullah SAW atau Na’at dalam beragam bahasa dunia.

Bagja menjadi satu-satunya penyair Bahasa Inggris yang berhasil masuk jajaran pemenang. Dua pemenang lainnya masing-masing meraih Juara 1 kategori Bahasa Arab dari Mauritania serta Juara 2 kategori Bahasa Prancis dari Maroko dan Bahasa Persia dari Iran.

Mengusung tema pujian dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, kompetisi ini mempertemukan sastra dengan ekspresi spiritual. Bagi Bagja, ajang tersebut memiliki makna lebih dari sekadar perlombaan.

“Bagi saya, tema ini bukan sekadar lomba, tetapi bentuk ibadah dan ungkapan cinta terdalam kepada Baginda Rasulullah,” ujar Bagja dalam siara pers, Jumat (19/12/2025).

Gurindam Berbahasa Inggris Ditulis Selama Dua Bulan

Karya yang mengantarkan Bagja meraih prestasi ditulis dalam bentuk gurindam berbahasa Inggris atau couplets, bukan puisi modern. Syair tersebut terdiri atas 36 bait dengan total 72 baris, dengan ketukan tiap baris dijaga antara 8 hingga 12 suku kata.

Dia mengakui tantangan terbesar terletak pada ketepatan makna dalam bahasa asing. “Menuangkan keagungan sosok Nabi ke dalam kata-kata yang indah namun tetap akurat secara makna khususnya dalam bahasa Inggirs adalah tantangan terbesar,” katanya.

Proses kreatif penulisan memakan waktu lebih dari dua bulan dengan revisi berulang untuk memastikan pesan dan jiwa syair tersampaikan dengan baik kepada juri internasional.

Terinspirasi Said Nursi dan Risale-i Nur

Dalam proses kreatifnya, Bagja banyak terinspirasi oleh Imam Badiüzzaman Said Nursi Radhiyallahu Anh, ulama besar Turki yang dikenal melalui karya monumentalnya Risale-i Nur. Dia merujuk pada Risalah Mukjizat Nabi Muhammad SAW dan Risalah tentang Mikraj, yang dibacanya dalam bahasa Inggris dan Turki Utsmani.

“Beliau bukan sekadar tokoh ulama. Beliau adalah arsitek kata-kata yang mampu menjelaskan keagungan Tuhan dan kemuliaan Rasulullah SAW melalui pendekatan yang sangat logis namun tetap puitis,” ujarnya.

Selama mengikuti kompetisi, Bagja memilih merahasiakan keikutsertaannya karena merasa kurang percaya diri. Kabar kemenangan diterimanya secara tak terduga saat berada di Provinsi Erzurum, ketika mengikuti daurah pengajian tafsir Risale-i Nur bersama mahasiswa Fakultas Studi Al-Qur’an Universiti Kebangsaan Malaysia.

Email pengumuman kemenangan diterima tanpa mencantumkan peringkat, karena panitia sengaja merahasiakan hasil akhir demi kejutan saat malam penganugerahan.

Upacara penghargaan digelar pada 17 Desember 2025 di Konya dan dihadiri perwakilan negara anggota OKI, pejabat Pemerintah Turkiye, mantan Duta Besar Turki untuk Indonesia, hingga Menteri Britania Raya (UK).

Di hadapan tamu kehormatan internasional, Bagja menerima langsung penghargaan Juara 3 kategori Bahasa Inggris.

“Perasaan saya campur aduk, antara haru, syukur dan bangga. Dapat mengharumkan nama Indonesia di panggung Internasional di Turkiye adalah sebuah kehormatan yang tidak ternilai harganya,” ujarnya.

Bagja meyakini keberhasilan ini tidak lepas dari doa dan wasiat ibu kandungnya, Hj Siti Maryati, serta ibu angkatnya almarhumah Mamah Jojoh Johariyah, yang semasa hidup berharap dia mendalami Alquran dan hakikat di dalamnya.

Syair tersebut awalnya ditulis singkat untuk mengenang almarhumah melalui puisi berjudul “Sang Ratu Lebah/The Bee Queen”, sebelum akhirnya digubah dan dipersembahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut