Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, JK: Beliau Telah Bawa Negeri Ini Lebih Baik
Advertisement . Scroll to see content

Bahlil soal Penolakan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Jasa 32 Tahun Tak Bisa Dilupakan

Kamis, 06 November 2025 - 17:43:00 WIB
Bahlil soal Penolakan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Jasa 32 Tahun Tak Bisa Dilupakan
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia buka suara terkait penolakan usulan Soeharto jadi pahlawan nasional saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/11/2025). (Foto: iNews.id/Riyan)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia merespons terkait adanya penolakan terhadap rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto.  

Menurutnya, perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar. Namun, ia menegaskan penting menghormati jasa para tokoh bangsa, termasuk Soeharto. Terlebih, Soeharto telah memimpin Indonesia selama 32 tahun.

“Kita harus menghargai jasa para tokoh-tokoh bangsa, ya. Jadi kita biasa saja. Kita tidak bisa melupakan bahwa apa yang dilakukan oleh Pak Harto selama 32 tahun itu sesuatu yang luar biasa,” kata Bahlil kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Bahlil menjelaskan, Soeharto merupakan sosok sentral dan salah satu pendiri partai yang berperan besar dalam menjaga ideologi Pancasila. Ia juga menyoroti capaian pembangunan pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto. 

Bahkan, ia menyebut Soeharto berhasil menekan inflasi, menciptakan lapangan kerja, dan membawa Indonesia mencapai swasembada pangan serta energi. 

“Pak Harto adalah seorang tokoh, kemudian pemimpin bangsa 32 tahun yang mampu membawa Indonesia dari inflasi yang 100 persen kemudian inflasinya terjaga, menciptakan lapangan pekerjaan,” ujar dia.

“Kemudian juga mampu memberikan kontribusi terbaiknya dalam swasembada pangan, swasembada energi, sampai kemudian bangsa kita menjadi Macan Asia di pada saat itu ya, di zaman Orde Baru,” ungkap Bahlil.

Meski begitu, Bahlil mengakui setiap pemimpin memiliki kekurangan dan kelebihan. 

“Kalau kita mau bicara manusia yang sempurna, kesempurnaan itu cuma Allah Subhanahu wa ta’ala. Semua masih ada plus minus. Sudah lah, yang baik kita hargai,” kata dia.  

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan yang juga Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, Tanda Kehormatan (GTK), Fadli Zon menyampaikan bahwa ada 24 nama tokoh yang menjadi prioritas mendapat gelar pahlawan nasional. Adapun GTK telah menerima 49 nama calon pahlawan nasional yang diusulkan.

“Ada 40 nama calon pahlawan nasional yang dianggap telah memenuhi syarat dan ada sembilan nama yang merupakan bawaan, carry over, dari yang sebelumnya. Jadi totalnya ada 49 nama," kata Fadli Zon kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut