Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Golkar: Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Bentuk Penghormatan atas Jasa Besarnya
Advertisement . Scroll to see content

Bamsoet Bakal Tiru Gaya Kepemimpinan Akbar dan Ical Jika Terpilih Jadi Ketum Golkar

Senin, 02 Desember 2019 - 17:54:00 WIB
Bamsoet Bakal Tiru Gaya Kepemimpinan Akbar dan Ical Jika Terpilih Jadi Ketum Golkar
Bambang Soesatyo (Bamsoet) di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/12/2019). (Foto: iNews.id/Felldy Utama)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Koordinator Bidang DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengaku ingin meniru gaya kepemimpinan dua tokoh senior yang pernah memimpin Partai Golkar periode sebelumnya. Dua tokoh itu, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung dan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie.

Menurut Bamsoet, dua tokoh senior Partai Golkar itu telah berhasil memimpin partai berlambang pohon beringin ini dengan cara tata kelolanya masing-masing. Pertama, dia melihat di era kepemimpinan Akbar Tandjung, Bamsoet menilai mantan ketua DPR itu seringkali turun ke daerah-daerah untuk menyerap aspirasi.

"Sebagai ketua umum partai politik, tidak ada hari-hari bagi Pak Akbar Tandjung untuk duduk manis di Jakarta. Tapi tiap hari, paling tidak (hari) Jumat, Sabtu, dan Minggu keliling daerah di seluruh Indonesia, ke 514 Kabupaten/Kota," kata Bamsoet, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/12/2019).

Ketua MPR itu menilai apa yang diterapkan Akbar Tandjung itu akan berpengaruh besar kepada sejumlah pengurus di daerah-daerah dalam menjalankan roda kepengurusan Partai Golkar. "Kedatangan ketum ke daerah itu untuk menumbuhkan semangat, spirit daripada grassroot kita di daerah-daerah," ujarnya.

Tak hanya Akbar Tandjung, Bamsoet mengaku terinsipirasi dengan gaya kepemimpinan Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical. Menurut dia, Ical merupakan sosok ketua umum yang bertanggung jawab kepada DPD-DPD yang merupakan ujung tombak Partai Golkar di daerah.

"Di zaman Aburizal Bakrie lah dana pembinaan itu disiapkan oleh DPP. Walaupun jumlahnya tidak besar, tapi ini mengikat dan membuat daerah-daerah menjadi merasa memiliki daripada partai ini," tuturnya.

Bamsoet menyebut, di zaman kepemimpinan Ical, DPD tingkat II atau tingkat Kabupaten/Kota setiap bulannya tidak kurang mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp5 juta. Sementara, untuk DPD tingkat I atau tingkat Provinsi, setiap bulannya DPP mengirimkan sekitar Rp15-25 Juta.

Dengan uang pembinaan itu, DPD-DPD baik di tingkat I maupun II bisa menjalankan tugas dan fungsi dengan baik. "Dua ini lah yang ke depan akan saya lakukan. Jadi demikian, partai ini tetap ada dalam sejarah politik di Indonesia dan yang terpenting adalah Partai Golkar harus kembali ke khittah-nya," katanya.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut