Banjir Bandang di Puncak Bogor, 346 Orang Mengungsi 1 Tewas
JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 346 orang harus mengungsi akibat banjir bandang di Puncak, tepatnya di Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor pada Senin (3/3/2025). Selain itu, satu orang tewas akibat terseret banjir.
Kepala BNPB Suharyanto memastikan, penanganan darurat kepada 346 orang yang mengungsi maupun yang bertahan di rumah masing-masing terus dilakukan.
“Kami pastikan kebutuhan masyarakat yang terkena banjir, khususnya yang mengungsi ini betul-betul kita penuhi semaksimal mungkin,” ujar Suharyanto, Selasa (4/3/2025).
BNPB akan mendukung pemulihan kondisi darurat menuju rehabilitasi dan rekonstruksi, khususnya bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat banjir bandang. Menurut hasil kajian cepat, setidaknya ada 24 rumah rusak ringan, 1 rusak sedang dan 16 rumah rusak berat.
“Yang rumahnya rusak, baik ringan, sedang dan berat itu akan diberikan bantuan oleh pemerintah,” kata Suharyanto.
Selain itu, pihaknya mendukung pemulihan infrastruktur dalam waktu dekat khususnya untuk penanganan jembatan yang rusak. Suharyanto tidak ingin masyarakat terlalu lama mengalami kesulitan dalam mobilisasi, apalagi beberapa minggu lagi Hari Raya Idul Fitri akan tiba.
BNPB akan meminta Mabes TNI untuk mengerjakan jembatan Bailey sehingga akses jalur dapat tersambung kembali dalam waktu kurang dari tiga minggu.
“Kita akan gunakan jembatan Bailey, Kita akan berkoordinasi dengan TNI supaya jembatan ini bisa segera terpasang di lokasi yang masih putus,” imbuhnya.
Sebelumnya, satu orang warga bernama Asep Mulyana (59) tewas karena terseret arus. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor M Adam mengungkapkan, awalnya hujan deras mengguyur kawasan Puncak.
"Pada saat hujan turun, aliran Kali Ciliwung meluap setinggi mata kaki, tidak lama meluap setinggi lutut dengan arus yang deras," kata Adam, Senin (3/3/2025)
Warga pun panik dan berusaha menyelamatkan diri dengan menyeberangi arus banjir. Namun, salah satu warga yakni Yuyun sempat terlepas dan terbawa arus banjir.
Suami Yuyun yakni Asep Mulyana kemudian melompat untuk menolong istrinya. Yuyun berhasil terselamatkan dan dapat menepi. Nahas, suaminya justru terus terbawa arus hingga ditemukan sudah meninggal dunia.
Editor: Reza Fajri