Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BTN Beri Relaksasi Kredit ke 22.879 Nasabah Terdampak Bencana Sumatra
Advertisement . Scroll to see content

Banjir dan Longsor Terjang Pacitan, 11 Orang Tewas

Selasa, 28 November 2017 - 19:32:00 WIB
Banjir dan Longsor Terjang Pacitan, 11 Orang Tewas
Banjir merendam pertigaan Arjowinangun, Pacitan, Jawa Timur, Selasa (28/11/2017). (Foto:iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Cuaca ekstrem akibat pengaruh siklon tropis Cempaka menyebabkan bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung di sejumlah wilayah Indonesia. Di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, bencana  alam menyebabkan 11 orang meninggal dunia.
 
Berdasarkan data Badan Nasional  Penanggulangan Bencana (BNPB), sembilan orang meninggal akibat tertimbun tanah longsor dan dua lainnya hanyut terbawa banjir. Tujuh korban longsor berasal dari Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung dan dua dari Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo.

”Sembilan korban meninggal hingga saat ini belum dapat dievakuasi. Sulitnya akses menuju lokasi dan tingginya intensitas hujan menjadi kendala,”ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Sutopo mengatakan, dua korban tewas akibat banjir telah ditemukan. Hingga saat ini warga yang terdampak bencana lebih dari 4.000 jiwa dan perlu dievakuasi. ”Kerusakan masih dalam pendataan. Pengungsi di Kecamatan Pacitan ditempatkan di GOR Pacitan dan Masjid Sirnoboyo,” kata dia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  telah menyampaikan peringatan dini siklon tropis Cempaka di perairan  sekitar 32 km selatan-tenggara Pacitan. Kekuatan siklon 65 km per jam pada Selasa (28/11/2017). Dampak dari siklon tropis Cempaka adalah cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi yang menerjang 21 kabupaten/kota di Jawa dan Bali.

Data sementara yang dihimpun Posko BNPB, bencana tersebut terjadi Kabupaten Situbondo, Sidoarjo, Pacitan, Wonogiri, Ponorogo, Serang, Sukabumi, Purworejo, Tulungagung, Semarang, Klaten, Malang, Wonosobo, Klungkung, Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Bantul, Kudus, dan Sukoharjo.

Pacitan yang paling dekat dengan siklon tropis menjadi wilayah terparah. Sungai-sungai meluap, menyebabkan ribuan rumah terendam. Menurut Sutopo, tim SAR gabungan dari BPBD Pacitan Bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat masih melakukan evakuasi. Kendala di lapangan angin kencang dan debit sungai masih tinggi.

”Proses pencarian korban terus dilakukan. Dapur umum akan didirikan, bantuan logitik disalurkan. Kebutuhan mendesak selimut, perahu karet, dan pakaian,” kata dia.

Hujan berintensitas sedang hingga tinggi juga terjadi meluas di Kabupaten Ponorogo. Jalur Ponorogo menunju Pacitan lumpuh total tertutup longsor, tepatnya di Kecamatan Slahung.

Banjir, longsor dan puting beliung juga melanda wilayah di DI Yogyakarta pada 28/11/2017. Banjir terdapat 3 titik banjir di Kabupaten Gunung Kidul dan 2 titik di Kabupaten Kulonprogo. Beberapa permukiman terendam banjir hingga 1 meter. SMK Pelayaran dan SMP 3 Satosari terendam banjir sehingga proses belajar mengajar terganggu.

Longsor terjadi di 22 titik yaitu 16 titik longsor di Kabupaten Bantul, 2 titik di Kabupaten Kulonprogo, 1 titik di Kabupaten Gunung Kidul dan 3 titik di Kabupaten Sleman. Longsor menimpa rumah dan menjebol tembok masjid Pondok Pesantren di Kulon Progo sehingga 3 santri luka ringan. Puting beliung juga melanda 56 titik di daerah Yogyakarta.

Diperkirakan siklon tropis Cempaka akan bergerak menjauhi  wilayah Indonesia pada Rabu, 29 November 2017. Namun masih memberikan dampak hujan deras dan gelombang tinggi di wilayah Jawa dan Bali. Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir, longsor dan puting beliung.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta semua daerah mengantisipasi segala kemungkinan terkait peringatan dini bencana alam. ”Bencana yang harus diwaspadai seperti puting beliung, tanah longsor dan banjir, ditambah lagi dengan daya dukung alam yang saat ini sudah berkurang bisa menyebabkan banjir,” kata Khofifah.

Editor: Masirom Masirom

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut