Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dina Masyusin Pastikan DPD Perindo Jakarta Barat Siap Ikuti Verifikasi KPU
Advertisement . Scroll to see content

Banjir Sumatera, Waketum Partai Perindo Serukan Taubat Ekologis dan Perbaikan Tata Kelola Nasional

Kamis, 04 Desember 2025 - 11:38:00 WIB
Banjir Sumatera, Waketum Partai Perindo Serukan Taubat Ekologis dan Perbaikan Tata Kelola Nasional
Petugas mengevakuasi materiel banjir dan longsor di Sumatera. (Foto: Dok. BNPB)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Partai Perindo menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga korban banjir besar yang melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Bagi Partai Perindo, tragedi ini bukan sekadar fenomena alam, melainkan indikator jelas kegagalan tata kelola lingkungan dan sistem kebencanaan yang terus berulang dari tahun ke tahun.

Bencana itu mengakibatkan ribuan rumah rusak, aktivitas ekonomi lumpuh, hingga jatuhnya korban jiwa. Sementara data deforestasi menunjukkan kerusakan ekologis yang semakin mengancam.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat Indonesia masih kehilangan lebih dari 175.000 hektare hutan per tahun (deforestasi netto 2024). Di Sumatera seperti Aceh, Sumut, dan Sumbar mengalami kehilangan lebih dari 16.000 hektare hutan sepanjang 2021–2022 berdasarkan BPS.

Partai Perindo menilai angka-angka ini bukan tanpa konsekuensi. Pembalakan hutan khususnya illegal logging, eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali, serta alih fungsi lahan yang tidak berbasis kajian risiko telah memperkuat siklus bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut.

Wakil Ketua Umum Partai Perindo Manik Marganamahendra menegaskan pemerintah harus memimpin reformasi nasional yang lebih tegas, terukur, dan berani dalam mengelola lingkungan dan kebencanaan.

“Kita tidak bisa lagi menutup mata. Pembalakan hutan, khususnya ilegal logging, eksploitasi alam tanpa batas, dan alih fungsi lahan yang tidak terkendali telah memperburuk kerentanan lingkungan di seluruh Sumatera. Mereka yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat yang termarjinalkan,” ujar Manik dalam keterangannya, Kamis (4/12/2025). 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut