Bawaslu Temukan Ribuan Eksemplar Tabloid Indonesia Barokah di Karawang
JAKARTA, iNews.id – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menemukan ribuan eksemplar Tabloid Indonesia Barokah yang siap disebar melalui kantor pos di daerah setempat, Kamis (24/1/2019) kemarin.
“Kami sudah meminta (Kantor Pos Cabang Karawang) agar tidak menyebarkan tabloid itu,” kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Karawang, Charles Silalahi, Jumat (25/1/2019).
Dia menuturkan, instansinya bersama intelijen Polres Karawang sudah mendatangi Kantor Pos Cabang Karawang untuk meminta agar penyebaran Tabloid Indonesia Barokah disetop. “Dari hasil koordinasi dengan Kantor Pos Karawang, ada 247 amplop yang siap disebar ke semua pos kecamatan,” ucapnya.
Charles menjelaskan, isi setiap amplop itu variatif. Ada yang berisi tiga eksemplar, ada juga lima eksemplar tabloid. Terkait Tabloid Indonesia Barokah yang sudah telanjur dikirimkan ke kecamatan-kecamatan, Bawaslu Karawang telah berkoordinasi dengan Polres Karawang agar menyita tabloid tersebut.
Menurut Charles, isi Tabloid Indonesia Barokah dianggap berbahaya. Karena itu, dia pun mengimbau, jika ada masyarakat yang menemukan tabloid kontroversial tersebut, segera menyerahkannya ke pihak kepolisian terdekat atau ke Panwaslu (Panita Pengawas Pemilu) tingkat kecamatan.
Berdasarkan hasil pendataan sementara, sebanyak 330 eksemplar Tabloid Indonesia Barokah sudah tersebar di sejumlah kecamatan seperti Purwasari, Cilamaya Wetan, Klari, Tempuran, Telagasari, Lemahabang, Kutawaluya, Majalaya, dan Banyusari.
“Kami juga belum membaca semua isi tabloid itu, tapi disinyalir ada propaganda dalam tabloid itu,” kata dia. Saat ini Bawaslu Karawang hanya melakukan pendataan terhadap tabloid itu sambil menunggu instruksi dari Bawaslu Jawa Barat.
Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan beredarnya Tabloid Indonesia Barokah di sejumlah masjid di Pulau Jawa. Tabloid itu berisi tulisan yang diduga menyudutkan pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno.
Editor: Ahmad Islamy Jamil