Beberapa Alasan Kenapa Indonesia Disebut Negara Maritim
JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa alasan kenapa Indonesia disebut negara maritim. Salah satunya Indonesia dikelilingi oleh samudera dan memiliki ribuan pulau.
Kata maritim berasal dari bahasa Inggris maritime yang berarti berlayar. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maritim merupakan segala sesuatu yang ada hubungannya dengan laut, terutama yang ada hubungannya dengan perdagangan dan pelayaran di laut.
Berikut ini adalah 5 alasan kenapa Indonesia disebut negara maritim:
Satu alasan paling mencolok mengapa Indonesia dijuluki negara maritim adalah luas wilayah perairan Indonesia. Indonesia terdiri dari sekitar 17.499 pulau dan memiliki panjang pantai mencapai 81.000 kilometer. Hal ini menjadikannya garis pantai terpanjang kedua di dunia, setelah Kanada.
Namun lebih menakjubkan lagi, dari 7,81 juta kilometer persegi luas wilayah Indonesia, hanya sekitar 2,01 juta kilometer persegi yang berupa daratan. Sebanyak 3,25 juta kilometer persegi berupa perairan dan 2,55 juta kilometer persegi di antaranya merupakan Zona Ekonomi Eksklusif.
Oleh karena itu, lebih dari dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan, yang memberikan dasar yang kuat negara Indonesia diberi label "negara maritim".
Posisi geografis Indonesia merupakan salah satu alasan kunci lainnya yang menjadikannya sebagai negara maritim. Posisi Indonesia terletak di persimpangan dua benua, yaitu Asia dan Australia.
Selain itu, negara ini berada di antara dua samudera, Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Posisi ini telah membuat Indonesia menjadi pusat perdagangan global dan rute transportasi.
Lebih dari itu, lokasi geografisnya yang unik ini memudahkan Indonesia untuk berpartisipasi dalam perdagangan internasional dan urusan politik dan menjadikan negara ini berada di pusat dinamika dunia.
Dalam wilayah laut yang luas ini, Indonesia memiliki kekayaan laut yang sangat kaya. Hal ini sebenarnya sudah tidak asing lagi karena Indonesia terkenal memiliki banyak sumber daya alam yang melimpah, termasuk hasil kelautannya.
Menurut LIPI, kekayaan laut Indonesia bisa bernilai lebih dari Rp.1.700 triliun. Bahkan pada tahun 2018, jumlah ini setara dengan 93% dari total APBN Indonesia. Potensi ini mencakup berbagai jenis sumber daya laut, yang mencakup ikan, moluska, rumput laut, dan banyak lagi.
Indonesia menjadi salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang memberinya keunggulan dalam perikanan dan kelautan. Indonesia adalah rumah bagi sekitar 30% dari seluruh perikanan di kawasan Asia-Pasifik.
Karena banyaknya hasil laut dan keanekaragaman laut, banyak masyarakat Indonesia yang menjadi nelayan dan bergantung pada hasil laut untuk mencari uang.
Ekspor hasil perikanan Indonesia meningkat 10,8% pada tahun 2019, dengan nilai total mencapai Rp73,6 miliar. Indonesia telah mengekspor berbagai jenis hasil kelautan, termasuk udang, ikan tuna, cumi-cumi, dan banyak lagi, ke berbagai negara di seluruh dunia.
Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya laut, tetapi juga memiliki budaya bahari yang kuat. Masyarakat di Indonesia, terutama yang tinggal di pesisir, sering berprofesi sebagai nelayan dan kemudian menciptakan budaya bahari yang kaya dan beragam.
Salah satu contoh dari budaya bahari yaitu Suku Bajo yang tinggal di laut, serta tradisi sedekah laut yang ditemukan di kalangan masyarakat Jawa. Budaya bahari juga menjadi bagian integral dari identitas Indonesia sebagai negara maritim.
Dengan luas wilayah perairan yang mengesankan, letak geografis yang strategis, kekayaan laut yang melimpah, kemajuan di bidang perikanan dan kelautan, serta budaya bahari yang kaya, Indonesia benar-benar menghuni wilayah laut yang penuh potensi dan penting di tingkat global. Karena itulah alasan kenapa Indonesia disebut negara maritim.
Editor: Faieq Hidayat