Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Terminal 1C Bandara Soetta Siap Beroperasi 12 November, Mampu Layani 10 Juta Penumpang
Advertisement . Scroll to see content

Begini Cara Mafia Bandara Soetta Loloskan 7 WNA India dari Karantina Covid-19

Kamis, 29 April 2021 - 00:28:00 WIB
Begini Cara Mafia Bandara Soetta Loloskan 7 WNA India dari Karantina Covid-19
Tujuh WNA asal India lolos dari karantina setibanya di Bandara Soetta Tangerang, Banten. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

TANGERANG, iNews.id - Tujuh Warga Negara Asing (WNA) asal India, berhasil masuk ke Indonesia tanpa karantina Covid-19 berkat ulah para mafia di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Cengkareng, Tangerang, Banten. Padahal, untuk bisa keluar dari bandara tersebut tidak mudah.

Para WNA maupun Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru datang dari luar negeri, harus melewati tiga tahap pemeriksaan oleh Satgas Udara Penanganan Covid-19. Setelah itu, mereka wajib melakukan karantina kesehatan selama lima hari.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pada pemeriksaan tahap pertama, para WNA itu berhasil lolos. Selanjutnya, pada tahap kedua, mereka digiring menuju ke bus.

"Pertama pemeriksaan, mulai dari turun dan masuk bandara, mereka mengisi formulir E-HAC, juga SWAB dan PCR. Lalu masuk ke loket satgas dan masuk ke konter Imigrasi dan mengambil barang sampai pintu keluar," katanya, kepada Sindonews, Rabu siang.

Dilanjutkan dia, setelah lolos pemeriksaan di tahap pertama itu, para WNA maupun WNI yang baru datang dari India itu mengikuti tahap kedua, yaitu naik bus Damri yang disediakan ke hotel karantina. Pada tahap kedua ini, para mafia menemukan celah.

"Tahap dua, disediakan kendaraan Damri ke hotel yang dirujuk. Tahap tiga di hotel dikarantina. Ini yang harus dilewati. Tapi yang terjadi di tahap satu sudah lewat, didampingi oleh oknum tersangka," katanya.

Ada enam tersangka yang berperan meloloskan para WNA asal India itu dari wajib karantina. Mereka, terdiri atas empat WNI dan dua WNA. Dari empat WNI itu, satu di antaranya diketahui mendapatkan bayaran Rp12 juta, untuk membawa tiga orang WNA.

"Yang membantu, untuk menjadi calonya itu dengan bayaran aneka ragam, mulai dari Rp6 juta-Rp7 juta, bisa lolos tanpa melewati karantina dan bisa langsung menuju ke rumah atau apartemennya," paparnya.

Para mafia itu, lanjut Yusri, membawa WNA yang telah lebih dahulu melakukan komunikasi dengan mereka agar lolos dari wajib karantina, saat pemeriksaan tahap kedua. Dari yang harusnya masuk bus Damri ke hotel karantina, mereka dipisahkan naik taksi.

Yang mengejutkan, aksi para mafia hingga bisa lolos membawa para WNA tanpa ada kecurigaan dari Satgas Udara Penanganan Covid-19 Bandara Soetta, karena mereka punya pas bandara resmi Angkasa Pura (AP) II, selaku pengelola dari Bandara Soetta. 

"Semua proses telah dilewati, mekanisme itu harus. Tapi pada saat naik ke Damri, mereka dibawa ke hotel rujukannya, itu bisa. Kelemahannya di sini, antara tahap 1 dan 2, ini yang digunakan," paparnya.

Sebelum terbang ke Indonesia, WNA asal India itu, sudah ada yang memesan hotel untuk karantina. Namanya pun saat dilakukan pemeriksaan terdaftar di hotel. Tetapi, setelah lolos pada pemeriksaan tahap kedua, mereka tidak pergi ke hotel tersebut.

"Turun 100 dari pesawat, harusnya masuk karantina 100. Tetapi delapan lolos karantina, 7 WNA asal India, dan satu lagi WNI. Pelaku bisa melakukan aksinya karena punya pas bandara," katanya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut