Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jokowi Sempat Tak Setuju Pasal Penghinaan Presiden di KUHP, Tak Ambil Pusing Dihina
Advertisement . Scroll to see content

Bela Jokowi, SBY Minta Masyarakat Beradab Kritisi Pemerintah soal Covid-19

Rabu, 08 April 2020 - 23:48:00 WIB
Bela Jokowi, SBY Minta Masyarakat Beradab Kritisi Pemerintah soal Covid-19
Ketua Umum Partai Demokrat SBY bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10/2019). (Foto: Antara/Puspa Perwitasari).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membela Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari serangan alias kritikan masyarakat terkait penanganan pandemi covid-19 (virus corona). Mantan ketua umum Partai Demokrat ini meminta masyarakat beradab dan tidak berlebihan ketika mengkritisi kebijakan pemerintah.

SBY khawatir sejumlah pejabat pemerintah tidak bisa menerima kata-kata yang keras dan kasar, karena merasa sudah berupaya dan berbuat dalam mengatasi krisis akibat covid-19 saat ini. "Karena merasa dihina, beliau-beliau (di pemerintahan) ingin mengganjar para 'penghina' itu dengan penalti hukuman," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (8/4/2020).

Pemerintah, menurut SBY, telah berupaya menanggulangi pandemi covid-19 secara serius dengan segala keterbatasan yang dimiliki, seperti keuangan negara. "Pemerintah telah berupaya untuk serius menanggulangi wabah Corona ini," ujarnya.

Masyarakat, dia meminta, tidak terlalu cepat menuduh pemerintah tidak serius bahkan tidak berbuat apa-apa dalam menanggulangi pandemi global itu. SBY mengingat, dulu juga pernah mengalami hal yang sama sewaktu menduduki jabatan Presiden RI. Saat itu, Indonesia juga sedang berada dalam krisis ekonomi global.

"Saat itu saya tegang, letih, dalam suasana seperti itu, secara bertubi-tubi dan di banyak tempat saya diserang dan dihina. Di parlemen, di media massa, dan di jalanan dengan macam-macam unjuk rasa. Kata-katanya sangat kasar dan menyakitkan," katanya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut