Benarkah Demokrat Berlabuh ke Koalisi 01? Ferdinand: Tergantung Jokowi
JAKARTA, iNews.id, – Partai Demokrat terkesan berada di persimpangan jalan. Meski masih bergabung di Koalisi Indonesia Adil dan Makmur, kini mereka mulai dekat dengan kubu 01 pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Sinyal Demokrat merapat ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK) semakin tampak setelah Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu empat mata dengan Presiden Jokowi, Kamis (2/5/2019).
Benarkah Demokrat akan hengkang dari kubu 02?
Kepala Divisi Bidang Komunikasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, persoalan koalisi kini berada di tangan Jokowi. Sebab, capres 01 itu yang akan memutuskan apakah mengajak Demokrat atau tidak.
"Nah bicara sinyal, ini kan tergantung Pak Jokowi. Apakah Pak Jokowi akan ajak Partai Demokrat atau tidak? Itu kan hak beliau," kata Ferdinand di Kantor KPU, Jakarta, Sabtu (4/5/2019).
Dia mengingatkan, penting bagi semua pihak untuk tidak saling bermusuhan dengan lawan politiknya. Oleh karena itu dia kembali menegaskan bahwa DNA Partai Demokrat tetap bersama-sama untuk membangun bangsa dan negara Indonesia, meskipun itu dengan lawan politiknya.
Mengenai perbedaan dukungan di kontestasi Pilpres 2019, hal itu tak lebih dari dinamika politik dalam rangka demokrasi.Terlebih Partai Demokrat selama ini tidak pernah mendeklarasikan diri sebagai partai oposisi.
Demokrat, kata Ferdinand, merupakan penyeimbang atau partai tengah. Artinya, apabila ada kebijakan yang baik, Demokrat akan mendukung, sekalipun harus berada di luar pemerintahan. Akan tetapi, apabila ada kebijakan yang tidak prorakyat, tentu Demokrat akan menentang keras.
"Kalau sudah bicara negara, kita tidak boleh ada bicara lawan politik, musuh politik. Dan semua pihak kita harus mampu berdiri bersama, bergandengan tangan membangun bangsa," katanya.
Seperti diketahui, Jokowi mengundang AHY untuk bertemu d Istana Merdeka, Jakarta. Kepala Staf Presiden yang juga Ketua Harian TKN Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko, menyebut pertemuan tersebut untuk membahas kemungkinan koalisi Demokrat dengan partai politik pendukung Jokowi-Ma’ruf.
"Sepertinya yang terlihat seperti itu (merangkul Partai Demokrat). Politik sebegitu dinamis. Jadi, menit-menit terakhir berubah sangat cepat. Jadi, bisa saja yang tadinya berada di sana (oposisi), sekarang berada di sini, itu sangat dinamis," kata Moeldoko.
Editor: Zen Teguh