Benarkah Enzo Pendukung HTI? Ini Penjelasan TNI
JAKARTA, iNews.id – Taruna Akademi Militer TNI Enzo Zenz Allie memicu kontroversi. Setelah viral karena ikut seleksi calon taruna, remaja blasteran Prancis-Indonesia itu kini menuai sorotan negatif karena dituding simpatisan ormas terlarang, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Dugaan Enzo sebagai pendukung HTI viral setelah foto-fotonya beredar di media sosial Twitter. Seorang netizen yang menelusuri akun Facebook-nya menemukan foto-foto Enzo berlatar belakang bendera HTI. Ibunya juga diduga kuat pendukung organisasi yang bercita-cita mendirikan khilafah di Indonesia tersebut.
Benarkah Enzo simpatisan HTI?
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi menegaskan bahwa Enzo tidak terpapar radikalisme. Setiap taruna Akmil yang hendak mendaftar harus melaui serangkaian seleksi, salah satunya mental ideologi.
Sisriadi menjelaskan, setiap taruna akmil harus melalui berbagai tes mulai tes fisik, psikis, intelegensi, dan idiologi. Dalam melakukan tes idiologi, setiap satu taruna melaui tes langsung maupun tidak langsung.
"Penelusuran mental ideologi itu yang paling penting. Ini karena TNI tidak ingin kemasukan orang orang yang tidak Pancasilais. Mental ideologi kiri seperti PKI atau komunis, mental ideologi kanan seperti HTI atau ultraliberalis seperti Hitler, tiga ideologi itu kita saring jangan sampai masuk ke Akmil," ujar Sisriadi saat dihubungi iNews.id, Rabu (7/8/2019).

Sementara itu, untuk memastikan akmil tidak terjaring tiga ideologi tersebut, TNI mempunyai dua metode yakni wawancara tulis dan wawancara langsung.
Dalam wawancara tertulis calon akmil diberi pertanyaan tertulis sampai 60 pertanyaan. Kemudian wawancara langsung dilakukan satu orang taruna diwawancara sebanyak empat orang
"Wawancara itu untuk mendalami bahwasanya dia setia Pancasila, setia Indonesia. Itu kita dalami. Dan Enzo kemarin termasuk yang lolos. Makanya dia sekarang sudah di Magelang (pendidikan taruna)," ujarnya.
Kendati demikian, Sisriadi menegaskan, jika nantinya terbukti seorang taruna Akmil memiliki kecenderungan ideologi radikal, akan dikeluarkan. Artinya, jika terbukti bohong dalam tes tertulis dan wawancara, dia akan dikeluarkan.
Saat ini, TNI akan tetap membuktikan kebenaran foto-foto Enzo di media sosial. Jika hal tersebut benar, TNI akan memberikan perhatian khusus.
"Kita buktikan dulu dia terpapar atau tidak. Nanti kita dalami, andaikata iya, kita berikan perhatian khusus. Kita kan punya sistem deradikalisasi," ujarnya.
"Kalau hanya lihat Facebook-nya, bergaulnya dengan siapa, Koramil itu kan mengawasi dia sehari-hari. Selama dia seleksi, apalagi dia sudah seleksi, aparat teritorial akan melihat. Sistem itu sudah dari dulu dibakukan," katanya.
Enzo selumnya menarik perhatian setelah diwawancarai Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam bahasa Prancis. Enzo merupakan warga negara Indonesia keturunan Prancis.
Editor: Zen Teguh