Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kaget! Hotman Paris Tiba-Tiba Ditelepon Prabowo, Dapat Ucapan Selamat Natal
Advertisement . Scroll to see content

Benarkah Indonesia Bubar 2030? Hasil Riset Ini Buktikan Sebaliknya

Minggu, 25 Maret 2018 - 09:47:00 WIB
Benarkah Indonesia Bubar 2030? Hasil Riset Ini Buktikan Sebaliknya
Beberapa hasil riset global menunjukkan Indonesia justru akan jadi kekuatan ekonomi dunia pada 2030. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Novel fiksi berjudul Ghost Fleet: A Novel of the Next World War menyebut Indonesia tidak ada lagi pada 2030. Ramalan tersebut menjadi kontroversi politik setelah dikutip Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam pidatonya yang diunggah di akun resmi media sosial Gerindra.

"….Tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar….," bunyi orasi politik Prabowo.

Tak disebutkan jelas dalam novel itu mengapa Indonesia menjadi tidak ada. Penulis novel, ahli kebijakan militer dan intelijen Amerika Serikat PW Singer dan August Cole tidak menerangkan rinci bagaimana perang dunia terjadi sehingga Indonesia hancur.

Benarkah Indonesia akan bubar pada 2030? Betulkah Perang Dunia III turut menghancurkan Indonesia? Saat Singer dan Cole menggambarkan demikian dalam novelnya, sejumlah hasil penelitian justru membuktikan sebaliknya. Beberapa riset tersebut:

PricewaterhouseCoopers
Lembaga audit dan konsultan profesional PricewaterhouseCoopers (PwC) dalam menyebutkan Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kelima dunia pada 2030 melewati Brasil, Rusia, dan Jerman. Dengan dukungan demografi dan produktivitas sebagai penggerak pertumbuhan, ekonomi RI bahkan diproyeksi menembus peringkat keempat dunia pada 2050.

Menurut PwC, produk domestik bruto (PDB) Indonesia berdasarkan paritas daya beli (purchasing power parity/PPP) mencapai USD5,424 triliun pada 2030. Secara keseluruhan,pada tahun tersebut sejumlah negara berkembang akan menjadi penopang kekuatan ekonomi dunia. Berdasarkan riset itu, pada 2030 kekuatan ekonomi dunia nomor 1 adalah China (USD38.008 triliun), AS (2) USD23.475 triliun, India (3) USD19.511 triliun, dan Jepang (4) USD5.606 triliun. Laporan ini bertajuk The World in 2050, The Long View: How Will the Global Economic Order Change by 2050?, yang dikeluarkan tahun 2017.

McKinsey&Company
Dalam riset bertajuk The Archipelago Economy:Unleashing Indonesia’s Potential (2012), lembaga riset internasional McKinsey menyebut memperkirakan dengan tingkat pertumbuhan ekonominya yang paling stabil di dunia, Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor tujuh di dunia pada tahun 2030.

Menurut McKinsey, ada lima indikator yang bisa mendukung pencapaian Indonesia menjadi negara dengan ekonomi nomor 7 dunia. Pertama, tingkat ekonomi Indonesia dinilai paling stabil di dunia. Kedua, sekitar 90 persen pertumbuhan ekonomi nasional berasal dari wilayah di luar Jawa. "Ketiga, sekitar 11 persen ekspor komoditas berasal dari sektor nonmigas. Keempat, pemakaian sumber daya sudah berkurang, bahkan sudah berkurang hingga 7 persen, dan kelima, sekitar 60 persen pertumbuhan ekonomi ditopang oleh peningkatan produktivitas," kata laporan itu dikutip dari setkab, Minggu (25/3/2018).

OECD
Menarik dicermati laporan Organisasi untk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi (OECD) bertajuk The Ocean Economy in 2030. OECD memotret ekonomi sektor maritim negara-negara dunia. Dalam laporan itu disebutkan bahwa pergeseran pola perdagangan ke arah Timur (Asia) tidak dapat dihindarkan. China akan melesat menjadi penguasa industri kelautan, diikuti India dan Indonesia.

Di sektor perikanan tangkap, kawasan Amerika Utara tetap akan dominan.  
akan memimpin disusul Asia dan Oseania, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa. Produsen teratas adalah China, Indonesia, Peru, Amerika Serikat, India, Rusia, Myanmar, Jepang, Vietnam, Filipina dan Norwegia.

Sementara itu Bank Dunia menilai Indonesia berhasil melewati sejumlah tantangan besar, terutama bidang politik dan ekonomi. Indonesia disebut memiliki potensi besar sebagai negara maju karena berbagai faktor, antara lain sumber daya alam dan penduduk produktif.  

“Sejak transisi demokrasi pada akhir 1990-an, Indonesia telah mengatasi banyak tantangan untuk menjadi salah satu negara paling menjanjikan di dunia. Negara keempat terbesar di dunia, ekonomi terbesar di ASEAN, dan sekarang bagian dari G20. Dalam dekade terakhir, Indonesia telah mengurangi kemiskinan hingga lebih dari 50 persen, pencapaian luar biasa untuk negara mana pun,” kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam analisisinya berjudul, Indonesia’s Future Depends on its Investments Now.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut