Benny Wenda, Penerima Suaka Politik di Inggris Disebut Dalang Kerusuhan Papua
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto menyebut ada keterlibatan pihak asing dalam aksi dan kerusuhan yang terjadi di Papua, belakangan ini. Sebelumnya, Kepala Staf Kepresiden (KSP) Moeldoko juga secara tegas mengatakan, tokoh Papua, Benny Wenda sebagai dalang serentetan aksi di Papua.
Bahkan, Wiranto menyebut Benny Wenda bagian dari konspirasi untuk menciptakan krisis di Papua dan Barat. Mantan Panglima ABRI (TNI) itu memerintahkan untuk melawan upaya Benny dalam membuat kekacauan dengan informasi palsu.
Siapa sebenarnya Benny Wenda itu? Hasil penelusuran dari berbagai sumber, Benny Wenda merupakan tokoh perjuangan rakyat Papua yang tinggal di Inggris. Pada 1970 dia pernah tinggal di desa terpencil di kawasan Papua Barat.
Di sana, dia hidup bersama keluarga besar dengan bercocok tanam. Pada 1977 kehidupannya mulai terusik dengan kehadiran dan perlakuan pasukan militer yang menyebabkan salah satu keluarganya meninggal dunia.
Pria kelahiran Lembah Baliem, Papua, 17 Agustus 1974 ini semakin bersemangat memperjuangkan kemerdekaan Papua setelah Presiden Soeharto tumbang dan bergeloranya gerakan referendum dari rakyat Papua menuntut pembebasan dari NKRI. Dia melalui organisasi Demmak (Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka) membawa suara masyarakat Papua menuntut pengakuan dan perlindungan adat istiadat masyarakat suku Papua. Mereka menolak segala bentuk yang ditawarkan pemerintah termasuk otonomi khusus.
Pada saat itu pemerintahan yang dipimpin Megawati Soekarnoputri menilai tidak ada pilihan selain otonomi khusus. Ketegangan kembali terjadi yang menyebabkan Ketua Presidium Dewan Papua meninggal dalam operasi militer. Benny Wenda kemudian terus berusaha memperjuangkan kemerdekaan Papua.
Pada 6 Juni 2002 dia dipenjara dan berhasil kabur pada 27 Oktober 2002 atas bantuan aktivis Kemerdekaan Papua Barat dengan cara diselundupkan melintasi perbatasan ke Papua Nugini. Dia juga dibantu LSM Eropa melarikan diri ke Inggris dan mendapatkan suaka politik. Pada 2003 Benny Wenda bersama istri dan anaknya memilih menetap di Inggris.
Sejak saat itu, dari Inggris Benny Wenda terus mengampanyekan kemerdekaan Papua. Di Indonesia, Benny Wenda juga berhasil membangun aliansi dengan sejumlah tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) seperti Buchtar Tabuni, Goliath Tabuni dan lainnya.
Benny Wenda membuat kampanye Free West Papua melalui situs internet yang diluncurkan pada 2004 di Oxford, Inggris.Selain di Inggris, Free West Papua juga memiliki markas di Den Haag (Belanda), Port Moresby (Papua Nugini), dan Perth (Australia).
Editor: Kurnia Illahi