Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tokoh Muda Sipirok Desak Banjir dan Longsor Sumatera Ditetapkan Bencana Nasional
Advertisement . Scroll to see content

Bertemu Petani di Pekanbaru, Perindo Perjuangkan Kepemilikan Lahan

Kamis, 21 Februari 2019 - 00:16:00 WIB
Bertemu Petani di Pekanbaru, Perindo Perjuangkan Kepemilikan Lahan
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bertemu petani binaan Partai Perindo di Pekanbaru, Riau, Selasa (19/2/2019). (Foto: Istimewa).
Advertisement . Scroll to see content

PEKANBARU, iNews.id - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bertemu petani binaan Partai Perindo di Pekanbaru, Riau, Selasa (19/2/2019). Usai pertemuan tersebut, dia mengatakan, partainya akan memperjuangkan kepemilikan lahan untuk petani melalui regulasi yang disusun di DPR.

Dia menuturkan, saat ini petani hanya penggarap lahan yang dimiliki oleh pihak ketiga. Meski mendapatkan hasil dari pertanian, namun tidak ada kejelasan bagi petani.

"Para petani ini berharap punya lahan sendiri. Mereka usahakan cicil dari usahanya. Hal seperti ini akan diperjuangkan Perindo di dewan," ujar Hary Tanoesoedibjo seusai berdialog dengan petani binaan Partai Perindo, di Pekanbaru, Selasa (19/2/2019).

Menurutnya, harapan petani tersebut wajar dan sangat sportif. Apalagi, konversi lahan banyak terjadi, karena pemilik lahan menjual tanah. Akibatnya, petani penggarap terancam kehilangan mata pencaharian. 

   



Pria yang biasa disapa HT itu berusaha memperjuangkan agar lahan tersebut bisa dimiliki petani dengan dicicil dari hasil pertanian. Sehingga mereka bisa memiliki kepastian, memiliki lahan yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan keluarga dan anak-anaknya.

"Indonesia kalau mau cepat maju harus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat yang belum mapan, sehingga kelompok baru yang produktif bemunculan," ucapnya.

Konversi lahan pertanian merupakan kontributor terbesar dari menurunnya lahan pertanian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas lahan baku sawah pada 2018 tinggal 7,1 juta hektare, turun dibandingkan 2017 yang masih 7,75 juta hektare.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut