Bertemu Sejumlah Ulama di Istana, Jokowi Singgung Isu Asing dan PKI
BOGOR, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan sejumlah ulama di Masjid Baitussalam Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/11/2018). Pertemuan berlangsung singkat, selepas waktu magrib hingga Isya.
Pada kesempatan itu Jokowi sempat mengungkapkan isu yang menerpanya selama empat tahun memimpin. Mulai dari dikendalikan pihak asing hingga isu Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Empat tahun ada isu itu saya tidak jawab, tapi kali ini mumpung bertenu ulama saya sampaikan jawaban," ujar Jokowi di Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/11/2018).
Dalam kunjungan itu sejumlah menteri ikut mendampinggi Jokowi. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin.
Usai pertemuan dengan perwakilan ulama, calon presiden (capres) incumbent itu langsung menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Selain Jokowi, acara yang dilaksanakan di Ruang Garuda Istana Bogor itu juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta pimpinan lembaga negara.
Acara dimulai pukul 19.30 WIB diawali dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya kemudian diikuti pembacaan ayat suci Alquran dan sari tilawah.
Setelah itu dilanjutkan uraian Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tema, Menebar Cinta Rasul oleh ulama muda dari Yogyakarta, Muwaffiq.
Jokowi juga pernah mengungkapkan isu PKI ketika menghadiri acara deklarasi dukungan dari keluarga besar almarhum Tubagus Chasan Sochib bersama ulama, pendekar Banten, dan relawan Banten Bersatu. Acara dilaksanakan di Gelanggang Remaja Stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten.
Pada kesempatan itu Jokowi mengungkapkan, kegeramannya atas tudingan yang menyebut dirinya bagian dari PKI. Dia menegaskan tudingan tersebut bohong.
Sebelumnya ketika menghadiri acara Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2018 di Jakarta, Rabu (10/10/2018) Jokowi juga mengklarifikasi isu keterkaitan dirinya dengan PKI. Menurutnya, salah satu hoaks yang marak saat ini mengenai isu dirinya masih terkait PKI. Isu tersebut, kata dia tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Saya sampaikan PKI dibubarkan 1966, saya lahir 1961, apa ada aktivis PKI balita? Ganti lagi bukan Pak Jokowi tapi bapak ibunya, lalu kakek neneknya," ucapnya.
Editor: Kurnia Illahi