Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 30 Siswa SMK di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Dirawat di RS dan Puskesmas
Advertisement . Scroll to see content

BGN Bentuk Tim Investigasi, Usut Dugaan Keracunan MBG di Sejumlah Daerah

Selasa, 23 September 2025 - 00:09:00 WIB
BGN Bentuk Tim Investigasi, Usut Dugaan Keracunan MBG di Sejumlah Daerah
Ilustrasi MBG. (Foto: Muhammad Refi Sandi)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang mengungkapkan pihaknya akan membentuk tim investigasi untuk mengusut temuan siswa yang diduga keracunan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Pekan ini, tim investigasi akan mulai bekerja agar program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu bisa berjalan lebih baik.

"Insya Allah untuk investigasi dalam minggu ini akan kita buat dan segera turun. Ini menunjukkan keseriusan kami, bahwa kami akan melakukan evaluasi," kata Nanik dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Dia menilai, kondisi kesehatan masing-masing anak juga bisa berkontribusi terhadap fenomena keracunan yang belakangan santer.

"Karena sebetulnya diduga keracunan. Banyak hal faktor-faktornya, apakah karena bahan makanan, prosesnya, atau si anak dalam kondisi tidak enak badan, dan lain-lain. Ini yang perlu kami dalami supaya tidak menjadi isu liar," tutur dia.

Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana mengakui 4.700 porsi MBG bermasalah. Hal itu yang menimbulkan gangguan kesehatan para anak yang menerima program tersebut.

Meski begitu, dia menilai peluang siswa keracunan akibat MBG sangat rendah. Menurut dia, keracunan tidak hanya datang dari porsi MBG.

"Itu ada sekitar 4.700 porsi makan (MBG) yang menimbulkan gangguan kesehatan. Perlu diketahui sampai hari ini BGN sudah membuat 1 miliar porsi makanan. Jadi yang 4.700 menimbulkan gangguan kesehatan itu kami sesalkan," ujar Dadan.

Sebelumnya, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat ada 5.360 anak yang keracunan usai mengkonsumsi MBG. Bahkan, angka itu bisa lebih besar karena sejumlah daerah belum tersorot oleh publik.

"Kalau kejadian semacam ini hanya sekali, mungkin bisa disebut kesalahan teknis. Tetapi bila ribuan anak menjadi korban di banyak tempat, ini jelas kesalahan sistemik dan bukti kegagalan tata kelola yang dikoordinasikan BGN," bunyi keterangan resmi Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI).

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut