BGN Ungkap Penerima MBG Capai 42 Juta Orang, Dekati Target 2025
JAKARTA, iNews.id - Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 42 juta orang. Angka ini mendekati target yang ditetapkan untuk 2025 yakni 82,9 juta orang.
"Alhamdulillah sudah melebihi 50 persen dari total target kita 2025. Kalau dari target awal yang sebetulnya hanya 17,5 juta dan juga dengan 5.000 SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi), kita sudah jauh melampaui," kata Dadan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Dadan memerinci sebanyak 14.853 SPPG atau dapur MBG telah dibangun di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan. Seluruh dapur MBG tersebut telah menjangkau 42 juta penerima.
Dia memaparkan, penerima manfaat MBG mencakup berbagai kelompok masyarakat, mulai dari bayi di bawah lima tahun (1,8 juta orang), pendidikan anak usia dini (1,1 juta), RA (626.000), taman kanak-kanak (1,9 juta), hingga siswa sekolah dasar kelas 1–6 dengan total lebih dari 15 juta anak.
Selain itu, MBG juga menjangkau ibu hamil (267.000), ibu menyusui (599.000), sekolah luar biasa (77.000), pondok pesantren (316.000), seminari (979), serta pusat kegiatan belajar masyarakat (97.000).
Dadan pun mengungkapkan BGN mengajukan penambahan anggaran Rp28,6 triliun ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Penambahan anggaran ini bertujuan untuk membangun dapur MBG di wilayah terpencil.
"Yang sudah kami data ada 8.000, polanya kita bekerja sama dengan satuan tugas pemerintah daerah, kemudian satuan tugas pemda menentukan titik-titiknya berbasis kebutuhan daerah terpencil ini adalah daerah yang tidak bisa dijangkau lebih dari 30 menit dari daerah terdekat, bisa daerah pegunungan, bisa daerah dibatasi sungai, bisa dibatasi laut, pulau atau pedalaman," ucap Dadan.
Dia mengatakan dapur MBG di daerah terpencil berkapasitas 1.000 porsi dengan ukuran 10x15 meter persegi. Dia pun memberi kesempatan luas kepada pemda untuk menentukan investornya.
Dadan mengatakan pihaknya tengah melayangkan anggaran belanja tambahan (ABT) sebesar Rp28,63 triliun ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Total kebutuhan anggaran kita tambahan yang sedang kita ajukan ke Kementerian Keuangan adalah Rp28,63 triliun," tuturnya.
Editor: Rizky Agustian