BI Desak Bank Segera Turunkan Bunga Kredit usai Purbaya Gelontorkan Rp200 Triliun
JAKARTA, iNews.id - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mendesak perbankan untuk mempercepat penurunan suku bunga kredit. Sebab, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah menempatkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah senilai total Rp200 triliun di lima bank BUMN.
Perry menilai bahwa langkah penempatan dana ini, bersamaan dengan pelonggaran kebijakan moneter yang telah dilakukan BI, harus segera direspons oleh perbankan dengan penurunan suku bunga.
"Pelonggaran kebijakan moneter yang telah ditempuh Bank Indonesia dan penempatan dana saldo anggaran lebih (SAL) oleh pemerintah di perbankan perlu diikuti dengan penurunan suku bunga perbankan lebih cepat," kata Perry saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (19/11/2025).
Adapun, penempatan dana SAL tersebut disebar ke Bank Mandiri, BNI, dan BRI dengan masing-masing Rp55 triliun, BTN sebesar Rp25 triliun, dan BSI sebesar Rp10 triliun.
Perry menyoroti bahwa penurunan suku bunga perbankan masih berjalan lambat, meskipun BI telah mengambil langkah pelonggaran yang signifikan sepanjang tahun 2025.
Sementara itu, BI Rate telah turun sebesar 125 basis poin selama tahun 2025. Kontras dengan pasar uang, transmisi ke suku bunga perbankan berjalan lambat.
Suku Bunga Deposito 1 Bulan hanya turun 56 basis poin (bps), dari 4,81 persen menjadi 4,25 persen (Oktober 2025). Penurunan ini dipengaruhi oleh pemberian special rate kepada deposan besar yang mencapai 27 persen dari total DPK bank.
Suku Bunga Kredit Perbankan penurunannya bahkan lebih lambat lagi, yaitu hanya 20 basis poin (bps), dari 9,20 persen menjadi 9,00 persen (Oktober 2025).
Editor: Puti Aini Yasmin