Bikin Program SMKN Gratis, Ganjar Pranowo Dipuji Presiden Jokowi
JAKARTA, iNews.id - Inisiatif sekolah gratis sekolah menengah kejuruan (SMK) Jawa Tengah yang digagas Ganjar Pranowo saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah disambut baik oleh Presiden Jokowi. Sekolah ini melayani siswa dari rumah tangga berpenghasilan rendah, itulah alasannya.
Ganjar mendapatkan pujian dari Jokowi atas keberhasilannya mewujudkan infrastruktur SMK yang canggih dan lengkap ini. Menurut Jokowi, SMK di Jateng unggul jauh dibandingkan daerah lain.
Hal itu diungkapkan Jokowi pada bulan Agustus 2023 saat mengunjungi SMK Jawa Tengah bersama Ganjar dan istrinya, Siti Atiqoh Supriyanti di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Jokowi meninjau sarana dan prasarana SMK Semarang Jawa Tengah dalam kunjungannya. Seperti ruang belajar, area latihan, dan ruangan dengan alat bantu pengajaran.
Selain itu, sekolah kejuruan ini bekerja sama dengan banyak perusahaan untuk memfasilitasi integrasi lulusannya ke dunia kerja melalui "link and match industri". Selain itu, ada program beasiswa yang memungkinkan lulusannya melanjutkan studi ke luar negeri.
Jokowi melanjutkan, keberadaan SMK di Jawa Tengah bisa menjadi solusi atas permasalahan kemiskinan di Indonesia. Oleh karena itu, Jokowi optimistis akan ada lebih banyak provinsi yang dapat diikutsertakan dalam skema pendidikan vokasi gratis ini.
Pada kesempatan itu juga, Jokowi berencana agar Menteri Pendidikan Budaya dan Riset Teknologi, Nadiem Makarim untuk datang dan mengevaluasi program yang sudah dijalankan pemerintah Jawa Tengah sejak 2014 ini.
“Ini nanti saya akan perintahkan Mendikbud untuk datang ke sini, dievaluasi lagi, dan bisa diperluas di provinsi yang lain untuk keluarga yang tidak mampu. Kalau menurut saya bisa (dibawa ke nasional). Mendikbud biar bisa ke SMKN di Semarang ini, baru kita putuskan. Saya melihat bagus,” kata Jokowi.
Di sisi lain, ide program SMKN gratis yang diusung Ganjar Pranowo berpotensi diterapkan secara nasional. Pengamat pendidikan Doni Koesoema menyarankan agar dia melakukan penilaian terlebih dahulu pada setiap SMK di Indonesia jika Ganjar terpilih menjadi presiden pada 2024.
Doni mengatakan Ganjar harus mengubah paradigma SMK yang tampaknya lebih fokus pada produksi tenaga kerja dibandingkan kebutuhan industri, sebelum menduplikasi inisiatif SMKN di Jawa Tengah. Menurutnya, pemerintah harus menjalin keterhubungan antara industri dan kurikulum SMK.
Doni menyatakan tidak semua lembaga vokasi di Indonesia mampu menghasilkan lulusan yang berkaliber tinggi. Banyak sekolah kejuruan hanya menjalankan operasional yang sederhana.
Dengan cara ini, lulusan sekolah kejuruan dapat dengan cepat diintegrasikan ke dalam dunia kerja. Keadaan SMK saat ini yang lulusannya dianggap tidak ada bedanya dengan lulusan SMA bukanlah hal yang ingin dilihat Doni.
Sebagai informasi, SMK Jawa Tengah telah meluluskan 1.837 orang hingga saat ini. Tiga SMK di Jawa Tengah menghasilkan lulusan yaitu SMK Jawa Tengah Semarang meluluskan 825 lulusan, SMK Jawa Tengah Pati meluluskan 336 lulusan, dan SMK Jawa Tengah Purbalingga meluluskan 676 lulusan.
Tahun ini, 258 siswa dari tiga kampus SMK Jawa Tengah menerima ijazah angkatan ketujuh. Sebanyak 70 persen alumni telah mendapatkan pekerjaan setelah lulus.
Rinciannya, 35 wisudawan mengambil kursus bahasa Jepang untuk bekerja dan belajar di Jepang, 10 wisudawan mengambil kursus bahasa Jerman, dan 113 wisudawan diterima kerja, 22 wisudawan diterima belajar.
Editor: Rizal Bomantama