Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Masif! TNI Kerahkan 82 Alutsista Bantu Penanganan Bencana Sumatra
Advertisement . Scroll to see content

BIN: Jika Enzo Tidak Steril dari Paham Radikal, Bahaya

Minggu, 11 Agustus 2019 - 04:30:00 WIB
BIN: Jika Enzo Tidak Steril dari Paham Radikal, Bahaya
Enzo Zenz Allie saat berdialog dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto beberapa waktu lalu. (Foto: Dispenad).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Badan Intelijen Negara (BIN) mempercayai seleksi Akademi Militer TNI telah dilakukan sangat ketat sehingga para calon taruna yang lolos pun telah terverifikasi. Jika kemudian ditemukan adanya bukti taruna terpapar paham radikal, TNI pasti akan mengambil tindakan.

Juru Bicara BIN Wawan Purwanto menekankan, terhadap kontroversi Enzo Zenz Allie, taruna Akmil yang diduga simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), harus dipastikan terlebih dahulu dia steril dari ideologi yang berseberangan dengan Pancasila. Sebab, Enzo akan diberikan ilmu terkait keamanan negara

“Karena dia akan menimba ilmu-ilmu khusus, menyangkut masalah keamanan negara. Kalau ilmu-ilmu itu jatuh ke orang yang tidak steril, tentu efeknya panjang,” ujar Wawan dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network di Jakarta, Sabtu (10/8/2019).

Wawan meyakini TNI akan mendalami informasi yang berkembang seputar Enzo. Selain itu, selama pendidikan juga Enzo akan ditempa soal ideologi Pancasila secara terus menerus.

Jika nantinya Enzo terbukti memiliki ideologi yang berseberangan dengan Pancasila, Enzo bisa menjadi tidak kuat dan akan keluar dari Akmil.

“Mental ideologi tidak bisa jadi pertaruhan, bagi yang tidak kuat banyak yang lari dari pendidikan. Kalau ada yang melanggar akan ditindak dengan berat, bahkan pemidanaan,” ucap Wawan.

Enzo Zenz Allie (18), pemuda berdarah Perancis lulus menjadi salah satu Taruna Akmil 2019. Dia menjadi satu di antara 346 calon yang lolos dari 634 taruna dan taruni Akmil.

Sosok Enzo yang lahir dan besar di Paris ini menjadi perhatian Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Di hadapan Panglima TNI, Enzo mengutarakan niatnya menjadi prajurit Infanteri dan Kopassus. Perbincangan itu dilakukan dalam bahasan Prancis dan akhirnya viral di media sosial.

Enzo merupakan pemuda berdarah campuran. Ayahnya berasal dari Perancis dan ibunya orang Indonesia. Dia lahir dan besar di Paris, namun beranjak remaja keluarganya kembali ke Indonesia, saat usianya 13 tahun.

Setelah menarik perhatian karena menjadi catar, Enzo kemudian memicu kontroversi karena dituding simpatisan ormas terlarang, HTI. Dugaan Enzo sebagai pendukung HTI viral setelah foto-fotonya beredar di media sosial Twitter.

Seorang netizen yang menelusuri akun Facebook-nya menemukan foto-foto Enzo berlatar belakang bendera HTI. Ibunya juga diduga kuat pendukung organisasi yang bercita-cita mendirikan khilafah di Indonesia tersebut.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi sebelumnya menegaskan bahwa Enzo tidak terpapar radikalisme. Setiap taruna Akmil yang hendak mendaftar harus melaui serangkaian seleksi, salah satunya mental ideologi.

Sisriadi menjelaskan, setiap taruna akmil harus melalui berbagai tes mulai tes fisik, psikis, intelegensi, dan idiologi. Dalam melakukan tes idiologi, setiap satu taruna melaui tes langsung maupun tidak langsung.

"Penelusuran mental ideologi itu yang paling penting. Ini karena TNI tidak ingin kemasukan orang orang yang tidak Pancasilais. Mental ideologi kiri seperti PKI atau komunis, mental ideologi kanan seperti HTI atau ultraliberalis seperti Hitler, tiga ideologi itu kita saring jangan sampai masuk ke Akmil," ujar Sisriadi saat dihubungi iNews.id, Rabu (7/8/2019).

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut