Biografi Basuki Abdullah, Maestro Lukis Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Biografi Basuki Abdullah dibahas dalam artikel ini. Dia merupakan maestro lukis Indonesia yang dikenal seantero dunia.
Namanya menggema sejak pertengahan abad 20. Sosoknya dikenal karena dinilai lihai melukis wanita.
Basuki juga dianggap sebagai salah satu pelukis yang melahirkan karya realis dan naturalis. Karya-karyanya diapresiasi oleh para pencinta seni.
Lalu bagaimana sosok Basuki Abdullah sesungguhnya? Berikut biografi Basuki Abdullah.
Basuki Abdullah bernama asli Fransiskus Xaverius Basoeki Abdullah. Dia lahir pada 27 Januari 1915.
Bakat seni melukis Basuki menurun dari sang ayah, Abdullah Suriosubroto. Sang ayah juga merupakan seniman lukis.

Tak heran jika Basuki mencintai dunia lukis sejak berusia 4 tahun. Bahkan, dia sudah lihai menggoreskan tinta dengan melukis beberapa tokoh terkenal seperti Mahatma Gandhi, Rabindranath Tagore, Yesus Kristus dan Krishnamurti.
"Pada usia 10 tahun, Basuki Abdullah telah melukis tokoh Mahatma Gandhi dengan menggunakan pensil di atas kertas yang hasilnya sangat luar biasa untuk ukuran anak seusia itu, dan tentu sekarang memiliki nilai historis yang sangat tinggi," tulis Agus Aris Munandar dkk dalam buku Lukisan Basoeki Abdullah Tema Dongeng, Legenda, Mitos, dan Tokoh (2009).
Berkat bakat lukisnya, Basuki menerima beasiswa di Akademi Seni Rupa atau Academie Voor Beeldende Kunsten Den Haag, Belanda. Dia pun menyelesaikan studi dalam waktu tiga tahun dan meraih penghargaan Sertifikat Royal International of Art (RIA).
Dia juga pernah mengikuti studi banding di sejumlah sekolah seni rupa di Paris dan Roma.
Selama mengenyam pendidikan, Basuki kerap mengikuti berbagai kompetisi melukis, salah satunya sayembara yang diadakan di Belanda sebagai bentuk penobatan Ratu Yuliana. Berkat karyanya, dia keluar sebagai pemenang mengalahkan 87 pelukis di Eropa.
Sejak saat itulah, Basuki dikenal sebagai pelukis Indonesia oleh orang-orang Eropa. Reputasinya pun diakui dunia.
Basuki Abdullah dikenal sebagai pelukis potret. Dia membuat sejumlah lukisan dengan model wanita, Dewi Soekarno dan potret tokoh-tokoh dunia lain.
Selain itu, dia juga lihai membuat lukisan pemandangan alam hingga flora dan fauna. Dia juga pernah melukis sosok Nyi Roro Kidul saat menginap salah satu hotel kawasan Palabuhanratu.
Basuki pernah ditunjuk sebagai pelukis Istana Merdeka pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Karya-karyanya banyak dipajang hampir di seluruh penjuru istana.
"Basuki Abdullah merupakan salah satu pelukis Indonesia yang memiliki kemampuan melukis cukup lengkap dalam mengolah berbagai bentuk objek yang menjadi karya lukisnya setelah era Raden Saleh (1807-1880) dibandingkan pelukis Indonesia pada masa itu," tulis Agus Aris Munandar.

Basuki ditemukan tewas di kediamannya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan pada 5 November 1993. Dia meninggal karena kasus pencurian.
Sebelum wafat, Basuki menuliskan wasiat agar rumahnya dijadikan museum untuk karya-karyanya. Setelah melewati berbagai pertimbangan, akhirnya sang istri, Nataya Nareerat keluar dari rumah dan sepakat dengan wasiat yang ditulis Basuki.
Setelah direnovasi, Museum Basoeki Abdullah pun diresmikan pada 25 September 2001 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saat itu, I Gede Ardika.
Editor: Rizky Agustian