Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bibit Siklon Tropis Baru Terpantau di Selatan NTB, Waspada Cuaca Ekstrem di Wilayah Ini
Advertisement . Scroll to see content

BMKG: 15 Tahun Lalu 27 Mei 2006 Gempa Dahsyat Yogyakarta 6.000 Orang Meninggal

Kamis, 27 Mei 2021 - 07:49:00 WIB
BMKG: 15 Tahun Lalu 27 Mei 2006 Gempa Dahsyat Yogyakarta 6.000 Orang Meninggal
Dampak gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah 15 tahun lalu, tepatnya 27 Mei 2006. (Foto: Dok. BMKG).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah Yogyakarta 15 tahun lalu, tepatnya 27 Mei 2006. Gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,4 mengakibatkan lebih dari 6.000 orang meninggal dunia.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, episenter gempa tersebut berada di perbukitan struktural berjarak kurang lebih 15 kilometer di timur Kali Opak.

“15 tahun lalu tepatnya 27 Mei 2006, Yogyakarta dan Jawa Tengah diguncang gempa merusak Mw6,4 mengakibatkan lebih dari 6.000 orang meninggal dunia dan 1.000.000 orang kehilangan tempat tinggal,” ujar Daryono di Jakarta, Kamis (27/5/2021).

Menurutnya, gempa pada 2006 ini bukan pertama yang terjadi di Yogyakarta, Jawa Tengah dan menimbulkan kerusakan, namun puluhan kali terjadi dengan skala beragam selama kurun waktu 200 tahun di Pulau Jawa.  Salah satunya gempa besar yang terjadi pada 1867 di sepanjang Sesar Opak yang menyebabkan efek goncangan mencapai VIII MMI.

Selain itu, kata dia hingga kini episenter gempa yang terjadi di Yogyakarta masih menyimpan tanda tanya karena kerusakan justru tidak terletak di zona kerusakan.  

Dia menuturkan, kondisi permukaan tanah Yogyakarta ternyata memengaruhi dampak kerusakan akibat gempa tersebut. Apalagi, kata dia wilayah Yogyakarta berada dalam cekungan yang dibatasi oleh Pegunungan Kulon Progo di sisi barat dan Pegunungan Selatan di sisi timur yang disebut sebagai Cekungan Yogyakarta.

“Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 Mw6,4 menyimpan tanda tanya terkait lokasi episenter dan sebaran kerusakan yang membentuk jalur mengingat lokasi episenter tidak terletak di zona kerusakan. Ini bukti tanah lunak merupakan salah satu penyebab tingginya tingkat kerusakan (local site effect),” katanya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut