Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Peringatan Dini BMKG, Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter pada 16-19 November 2025
Advertisement . Scroll to see content

BMKG Anugerahi Megawati Soekarnoputri Tokoh Pelopor Kemanusiaan dan Lingkungan

Senin, 25 November 2019 - 16:57:00 WIB
BMKG Anugerahi Megawati Soekarnoputri Tokoh Pelopor Kemanusiaan dan Lingkungan
Ketua BMKG menyerahkan penghargaan kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri sebagai Tokoh Pelopor Kemanusiaan dan Lingkungan di Auditorium BMKG, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019). (Foto: iNews.id/Aditya Pratama)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menerima anugerah kehormatan 'Tokoh Pelopor Penguatan dan Modernisasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika untuk Kemanusiaan dan Lingkungan'. Penghargaan itu diberikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Auditorium BMKG, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).

Penganugerahaan itu diserahkan langsung Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Pada acara tersebut dihadiri sejumlah petinggi negara, antara lain Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Soemantri Brodjonegoro, Menteri Sosial Juliari Batubara dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Megawati didampingi sejumlah pengurus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan seperti Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning dan Tri Rismaharini.

Saat memberikan sambutan, Dwikorita menyampaikan, BMKG saat ini mampu memberi peringatan dini tsunami paling lama 2 menit atau 120 detik setelah gempa terjadi. Namun, pada 2004 lalu saat bencana tsunami di Aceh dan Nias terjadi, kemampuan BMKG dua jam alias 7.200 detik.

"Sebelumnya kemampuan kami di 2004 itu, kemampuan kami adalah dua jam. Saat itu tsunami Aceh," ujar Dwikorita.

Dia menuturkan, semua lompatan kemampuan yang dimiliki BMKG tak mungkin terjadi bila bukan karena peran Megawati Soekarnoputri sebagai presiden. Dwikorita mengisahkan soal Indonesia menghadapi banjir yang menewaskan 22 orang di Jakarta pada 2002.

Saat itu, kenang Dwikorita, curahan hujan sangat tinggi. Sementara kapasitas BMKG yang masih berada di bawah Departemen Perhubungan, sangat terbatas sehingga untuk memberikan prediksi serta peringatan dini kepada masyarakat juga tak mampu.

Pada saat itu, dia menyebut Megawati mampu melihat ke depan, dengan berbasis pengamatan atas fenomena perubahan iklim akibat kerusakan lingkungan sekaligus aktivitas kegempaaan, Megawati bervisi BMKG wajib berperan vital. Yakni, untuk bisa memprediksi bencana dan memberi peringatan dini yang akurat kepada masyarakat.

"Di sinilah Ibu Megawati menunjukkan betapa nilai-nilai kemanusiaan bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi pertimbangan utama dalam membuat keputusan," katanya.

Pada saat itu Megawati mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 46 dan Nomor 48 Tahun 2002. BMKG lalu diubah menjadi lembaga pemerintahan nondepartemen yang artinya langsung di bawah presiden.

"Keputusan Ibu Megawati mengeluarkan keppres ini jadi tonggak penting BMKG menjadi seperti saat ini. Peran BMKG jadi lebih berdaya mendukung pembangunan nasional dengan layanan informasi," ucap Dwikorita.

Saat ini, BMKG memasuki modernisasi tahap II seperti dirancang sejak awal Pemerintahan era Megawati. Modernisasi itu bertujuan demi meningkatkan kehandalan layanan meteorologi dan geofisika untuk masyarakat.

Dwikorita menyebut, dengan pemberian anugerah ini, BMKG ingin menyebarluaskan magnet citra kepeloporan berlandaskan nilai kemanusiaan yang dipancarkan Megawati. "Semoga aura kepeloporan dan spirit yang Ibu Megawati pancarkan dapat menginspirasi dan memotivasi kita semua," katanya.

Selain Dwikorita, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI Bagus Puruhito dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo juga menyampaikan pernyataannya di acara itu.

Keduanya sama-sama menekankan arti penting perhatian Megawati yang sejak awal ingin membawa Indonesia mampu menghadapi berbagai ancaman bencana yang ada. Apalagi, Indonesia berada di area cincin api Pasifik (Pacific Ring of Fire) yang membuat seluruh wilayah Indonesia rawan bencana alam seperti, gempa bumi, tsunami dan banjir.

"Semoga kita semakin maju dan handal dalam memperkuat kemampuan nasional dalam menghadapi kebencanaan," ujar Doni.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut