BMKG : Bibit Siklon Tropis Teridentifikasi di Samudera Pasifik Barat Sebelah Timur Filipina
JAKARTA, iNews.id - Bibit siklon tropis 98W teridentifikasi tumbuh di Samudera Pasifik Barat sebelah timur Filipina bagian utara pada posisi 21.2 LU 133.6 BT. Identifikasi cuaca tersebut berdasarkan hasil monitoring Badan Meterologi, Klimatologai dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta TCWC ( Tropical Cyclone Warning Center), Sabtu (17/7/2021).
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan, bibit Siklon 98W bergerak ke arah barat laut menuju perairan utara Filipina menjauhi wilayah Indonesia. Dalam 24 jam kedepan, kata dia bibit 98 W ini berpotensi tumbuh menjadi siklon tropis.
"Mengingat posisinya yang sangat jauh dari wilayah Indonesia, bibit siklon tropis 98W ini tidak berpengaruh terhadap kondisi cuaca di Indonesia," ujar Guswanto di Jakarta, Sabtu (17/7/2021).
Selain itu dia juga mengatakan, di sekitar wilayah Laut China Selatan bagian barat Filipina Utara, BMKG mendeteksi potensi bibit siklon tropis 99W, tepatnya pada posisi 18.8 LU 115.5 BT.
Menurutnya, kecepatan angin maksimum di sekitar sistem 99W mencapai 10 Knot (18.5 Km/jam) dengan tekanan udara di pusat sistemnya mencapai 1014 hPa. Berdasarkan analisis terbaru, bibit siklon tropis 99W ini belum berpotensi untuk tumbuh menjadi Siklon Tropis. Bibit siklon tropis 99W ini, lanjut dia juga tidak memberikan dampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia.
Dia menuturkan, BMKG juga memantau adanya belokan angin yang terbentuk dari aliran massa udara dari Belahan Bumi Selatan (BBS) ke wilayah Belahan Bumi Utara (BBU), yakni di Kalimantan bagian timur, Sulawesi bagian utara dan tengah.
Selain itu terpantau adanya daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Bengkulu bagian selatan hingga perairan barat Aceh bagian selatan, dari Kalimantan Timur bagian selatan hingga Kalimantan bagian utara dari Maluku hingga perairan utara Papua Barat dan dari Papua bagian selatan hingga Papua bagian utara.
"Potensi hujan sedang-lebat sebagai dampak dari perlambatan dan belokan angin ini dapat terjadi di Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Bengkulu, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua," katanya.
Editor: Kurnia Illahi