Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dahsyatnya Terjangan Topan Kalmaegi di Filipina, Mobil bak Mainan Bertumpukan di Jalanan
Advertisement . Scroll to see content

BMKG Ingatkan Hujan Ekstrem Desember-Januari: Waspadai Banjir dan Longsor

Sabtu, 01 November 2025 - 18:25:00 WIB
 BMKG Ingatkan Hujan Ekstrem Desember-Januari: Waspadai Banjir dan Longsor
Ilustrasi hujan ekstrem diproyeksi akan terjadi pada Desember-Januari. (Foto: Ilustrasi/berli)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengingatkan adanya potensi hujan ekstrem di sebagian besar wilayah Indonesia. Hal itu terjadi pada periode Desember 2025-Januari 2026. 

"Periode Desember 2025 hingga Januari 2026 menjadi puncak musim hujan utama bagi sebagian besar wilayah Indonesia," ucap Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Sabtu (1/11/2025).

Ia menjelaskan sebagian besar wilayah Sumatera bagian Barat, Jawa bagian Barat dan Tengah, Kalimantan bagian Barat dan Tengah diperkirakan mengalami puncak musim hujan pada Desember 2025 hingga Januari 2026.

Lalu, wilayah Jawa bagian Timur, Bali, NTB, NTT akan mencapai puncak musim hujan sedikit lebih lambat, yakni pada Januari-Februari 2026. 

"Wilayah Sulawesi bagian Selatan, Maluku bagian Tengah, Papua bagian Selatan puncak musim hujan diperkirakan terjadi antara Desember 2025 dan Januari 2026. Papua bagian Utara dan Sulawesi bagian Utara menunjukkan pola hujan yang relatif merata sepanjang tahun," ucapnya.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar siaga potensi curah hujan tinggi atau ekstrem yang dapat meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Tanah Air.

"Ini perlu benar benar diwaspadai bahkan disiagakan tidak hanya waspada, tapi fase siaga karena potensi meningkatnya curah hujan tinggi atau ekstrem dan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor semakin meningkat potensinya," ucap dia.

Sementara itu, Dwikorita mengatakan potensi puncak musim hujan di Indonesia diperparah dengan aktifnya angin Monsun Asia dan anomali suhu permukaan laut Indonesia. 

"Kondisi ini diperkuat mulai aktifnya monsun atau angin Asia atau angin yang bergerak dari Asia yang membawa massa udara lembap dari wilayah Samudera menuju daratan Indonesia, serta anomali suhu muka laut positif atau hangat di perairan Indonesia yang berkisar antara positif setengah hingga 3 derajat celsius," ungkapnya.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut