Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Blak-blakan! Jaksa Agung ST Burhanuddin akan Kembali Bongkar Megakorupsi
Advertisement . Scroll to see content

BMKG Jelaskan Fenomena Suhu Dingin selama Musim Kemarau, Capai 15 Derajat Celsius

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:35:00 WIB
BMKG Jelaskan Fenomena Suhu Dingin selama Musim Kemarau, Capai 15 Derajat Celsius
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan fenomena suhu dingin saat kemarau (Foto: BMKG)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Fenomena suhu udara dingin atau istilah orang Jawa “mbedhidhing” saat musim kemarau mulai terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Meskipun, fenomena ini tidak terjadi di seluruh wilayah yang mengalami musim kemarau.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan dalam sepekan terakhir, suhu udara minimum wilayah Indonesia berkisar antara 15.2 derajat Celsius hingga 22.5 derajat Celsius. Suhu minimum terendah (15.2 derajat C) tercatat di Stasiun Meteorologi Wamena Jayawijaya, Papua Pegunungan.

“Fenomena suhu dingin menjelang puncak musim kemarau di bulan Juli-Agustus, terkadang bisa sampai September,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangannya, Selasa (16/7/2024).

Guswanto mengatakan kondisi ini disebabkan oleh Angin Monsun Australia yang bertiup menuju Benua Asia melewati Wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih rendah atau dingin.

“Angin Monsun Australia ini bersifat kering dan sedikit membawa uap air, apalagi pada malam hari di saat suhu mencapai titik minimumnya. Selanjutnya mengakibatkan suhu udara di beberapa wilayah di Indonesia terutama wilayah bagian Selatan Khatulistiwa terasa lebih dingin. Orang Jawa menyebutnya mbedhidhing,” ujar Guswanto.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut