BMKG Minta Masyarakat Tak Resah dengan Potensi Megathrust
JAKARTA, iNews.id, - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat tidak resah dengan potensi terjadinya gempa dahsyat (megathrust) di selatan Pulau Jawa. Potensi tidak berarti prediksi.
Dwikorita menuturkan, sebagai negeri cincin api dan sabuk gunung api yang berada di atas lempeng-lempeng tektonik aktif, Indonesia berdasarkan hasil kajian/riset memiliki potensi diguncang gempa dengan kekuatan lebih dari magnitudo 7 bahkan sampai 8 di Indonesia. Potensi ini bukan hal untuk menakuti masyarakat.
“Itu harus kita ketahui bukan untuk (menimbulkan) ketakutan karena itu namanya potensi. Potensi itu beda dengan prediksi, kalau prediksi itu kepastiannya lebih tinggi,” kata Dwikorita seusai mengikuti acara Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BMKG di Istana Negara, Jakarta, Selasa (23/7/2019), dikutip dari laman Setkab.
Dwikorita menegaskan, hingga saat ini ilmu pengetahuan belum sanggup menjawab seberapa besar kemungkinan terjadinya bencana tersebut. Karena itu, daripada berandai-andai, BMKG meminta masyarakat meningkatkan kesadaran dan tanggap bencana.
Sebelumnya, Pakar Tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko mengatakan, berdasarkan permodelan, gempa megathrust dengan magnitudo 8,8 berpotensi terjadi di selatan Pulau Jawa. Gempa itu bisa menyebabkan timbulnya gelombang tsunami dengan ketinggian 20 meter di sepanjang pantai tersebut.