Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BMKG: Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Redam Karhutla di Riau
Advertisement . Scroll to see content

BMKG Tabur 20,8 Ton Garam di Langit Riau, Hujan Buatan Redam Karhutla!

Sabtu, 26 Juli 2025 - 07:48:00 WIB
BMKG Tabur 20,8 Ton Garam di Langit Riau, Hujan Buatan Redam Karhutla!
Penyemaian awan dilakukan BMKG dan BNPB di langit Riau menggunakan pesawat untuk menaburkan 20,8 ton garam – (Foto: BMKG)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - BMKG dan BNPB menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) secara intensif di Provinsi Riau. Operasi ini telah dimulai sejak 21 Juli 2025 dan terus menunjukkan hasil positif hingga Jumat pagi (25/7/2025).

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, salah satu metode utama dalam OMC adalah penyemaian awan dengan bahan garam atau NaCl. Total 23 kali penyemaian awan telah dilakukan.

“Langkah ini terbukti efektif dalam meredam titik-titik panas serta mempercepat pemadaman kebakaran di sejumlah wilayah Riau,” ujar Dwikorita, Sabtu (26/7/2025).

Menurutnya, sebanyak 20,8 ton garam telah disebar di langit Riau untuk memicu hujan. Wilayah prioritas seperti Rokan Hulu dan Rokan Hilir menjadi fokus utama penyemaian.

Hasilnya, hujan intensitas sedang hingga lebat berhasil turun di wilayah tersebut. Dampak hujan juga menjangkau hingga ke perbatasan Sumatera Barat.

BMKG mencatat keberhasilan besar dari modifikasi cuaca ini. Per Jumat pagi, tidak ada lagi hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang atau tinggi di Riau. Data ini menjadi bukti hujan buatan berhasil menurunkan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Citra radar BMKG menunjukkan hujan turun di Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Ini menunjukkan bahwa hujan buatan berdampak lintas wilayah.

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto menegaskan pentingnya pendekatan ilmiah dan kolaborasi lintas sektor.

“Ini membuktikan bahwa pendekatan berbasis data dan teknologi dapat secara signifikan menekan risiko karhutla,” ujar Tri.

Dia menyebut OMC sebagai strategi adaptif yang terus dimonitor secara real-time. Karena meningkatnya hotspot di Kalimantan Barat, OMC juga digelar di provinsi tersebut sejak akhir Juli.

Hari pertama operasi sudah menunjukkan keberhasilan awal berupa hujan ringan. Operasi akan berlangsung hingga 28 Juli 2025.

Di Sumatera Barat, OMC digelar pada 25–29 Juli 2025 menggunakan pesawat Grand Caravan 208B. Sumatera Utara melaksanakan OMC pada 26–31 Juli dengan armada Casa 212-200 milik TNI AU. Sementara itu, OMC di Jambi dilakukan pada 25–31 Juli memakai pesawat Thrush S2R-T34.

Sumatera Selatan juga dijadwalkan melaksanakan OMC pada 26–31 Juli 2025. Namun, operasional masih menunggu surat instruksi dari Kepala BNPB.  Semua kegiatan ini dijalankan untuk mencegah perluasan karhutla di wilayah rawan.

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut