BMKG Ungkap Fakta Mengejutkan, Sebut Tarakan Daerah Paling Rawan Gempa di Kalimantan
JAKARTA, iNews.id - Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa Tarakan adalah daerah paling rawan gempa di Kalimantan. Pulau Kalimantan tidak bisa disebut wilayah bebas gempa,
“Tarakan adalah daerah paling rawan gempa di Kalimantan,” ujar Daryono dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (8/11/2025).
Daryono menegaskan, meskipun aktivitas seismiknya tergolong rendah dibanding kawasan lain seperti Sumatera, Jawa, dan Sulawesi, potensi gempa merusak tetap ada.
Menurut Daryono, sejarah menunjukkan bahwa gempa merusak di Tarakan (1923, 1925, 1936, dan 2025) berulang di wilayah yang sama, dipicu oleh aktivitas Sesar Tarakan, salah satu sesar aktif di bagian utara Kalimantan.
“Ini menegaskan Kalimantan memiliki sistem sesar aktif yang bisa memicu gempa signifikan,” katanya.
BMKG mencatat sedikitnya 10 kejadian gempa besar di Kalimantan dalam catatan sejarah. Berikut data lengkapnya berdasarkan Katalog Gempa BMKG.
1. Gempa dan Tsunami Sangkulirang 1921
Gempa besar berkekuatan tinggi mengguncang Sangkulirang, Kalimantan Timur, pada 14 Mei 1921.Dampaknya mencapai skala intensitas VII–VIII MMI yang menyebabkan banyak bangunan rusak berat, bahkan diikuti tsunami yang merusak wilayah pesisir.
2. Gempa Tarakan 1923
Peristiwa ini tercatat sebagai salah satu yang paling merusak di Kalimantan Utara.
Gempa berkekuatan M7,0 menimbulkan guncangan setara VII–VIII MMI yang merobohkan banyak bangunan rumah dan menyebabkan rekahan tanah di Tarakan.
3. Gempa Tarakan 1925
Guncangan kuat dengan skala intensitas VI–VII MMI kembali melanda Tarakan pada 14 Februari 1925.
Banyak rumah warga mengalami kerusakan berat akibat gempa ini.
4. Gempa Tarakan 1936
Pada 28 Februari 1936, Tarakan kembali diguncang gempa kuat berkekuatan M6,5.
Laporan menyebutkan gempa ini kembali menimbulkan kerusakan bangunan di berbagai titik.
5. Gempa Pulau Laut 2008
Gempa berkekuatan M5,8 mengguncang wilayah timur laut Pulau Laut Kotabaru pada 5 Februari 2008. Guncangan terasa kuat hingga ke Balikpapan dan Majene, menyebabkan retakan di gedung-gedung perkantoran di Kotabaru.
6. Gempa Tarakan 2015
Peristiwa gempa M6,1 kembali mengguncang Tarakan pada 21 Desember 2015.
“Pusat gempa terletak di laut 29 kilometer arah timur laut Tarakan dan dipicu aktivitas Sesar Tarakan,” kata Daryono.
Gempa ini merusak puluhan rumah warga dan diikuti 16 kali gempa susulan.
7. Gempa Kendawangan 2016
Pada 24 Juni 2016, wilayah Kendawangan, Kalimantan Barat, diguncang gempa M5,1 yang berpusat di lepas pantai.
Beberapa rumah dilaporkan rusak ringan, dan BMKG mencatat dua kali gempa susulan setelahnya.
8. Gempa Katingan 2018
Gempa M4,2 mengguncang Katingan, Kalimantan Tengah, pada 14 Juli 2018. Satu rumah warga mengalami kerusakan ringan akibat guncangan dengan intensitas III–IV MMI.
9. Gempa Banjar 2024
Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, diguncang gempa M4,8 pada 13 Februari 2024. Gempa dangkal ini dipicu aktivitas Sesar Meratus, menyebabkan ratusan rumah rusak dan satu sekolah dasar di Banjarmasin terdampak parah.
10. Gempa Tarakan 2025
Gempa terbaru terjadi pada 5 November 2025 dengan kekuatan M4,8 di laut 24 km tenggara Tarakan. Guncangan terasa hingga Tanjung Selor, Berau, Nunukan, bahkan Malinau.
Gempa ini menyebabkan dua rumah rusak berat, dua rusak sedang, dan tiga pusat perbelanjaan terdampak di Kampung Empat dan Mamburungan.
Dengan deretan sejarah gempa tersebut, BMKG menegaskan bahwa Tarakan dan wilayah Kalimantan lainnya perlu meningkatkan mitigasi bencana. Kesiapsiagaan masyarakat dan infrastruktur tahan gempa dinilai menjadi langkah penting menghadapi potensi aktivitas Sesar Tarakan dan sesar aktif lainnya.
Daryono juga menambahkan, kesadaran masyarakat harus ditingkatkan agar tidak terlena dengan anggapan bahwa Kalimantan bebas dari gempa.
Editor: Donald Karouw