Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pemerintah Siap Siaga Antisipasi Cuaca Ekstrem hingga Akhir Tahun
Advertisement . Scroll to see content

BNPB: 2018, Indonesia Peringkat Pertama Korban Bencana Terbanyak di Dunia

Kamis, 01 Agustus 2019 - 15:06:00 WIB
BNPB: 2018, Indonesia Peringkat Pertama Korban Bencana Terbanyak di Dunia
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo. (Foto: iNews.id/Felldy Utama)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo menyampaikan, Indonesia menempati peringkat pertama dengan jumlah korban bencana terbanyak di dunia pada 2018. Padahal, dalam 20 tahun terakhir, Indonesia berada di posisi kedua.

Doni menjelaskan, dengan urutan kedua itu, jumlah korban rata-rata 160.000 orang. Indonesia berada di bawah Haiti. "(Tapi) kemudian, tahun lalu (2018) Indonesia pada peringkat pertama korban jiwa akibat bencana, ini data. Marilah kita lihat data bahwa negara kita adalah negara dengan korban jiwa terbanyak pada tahun kemarin," katanya.

Doni mengungkapkan hal itu saat membuka seminar nasional bertajuk 'Kebencanaan Membangun Infrastruktur Yang Berkelanjutan', yang digelar di Aula Serbaguna Dr Sutopo Purwo Nugroho, Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Guna melindungi rakyat Indonesia dari dampak bencana, Doni mengaku, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Butuh kerja sama semua pihak, terutama pengembang untuk memperhatikan lokasi-lokasi pembangunan yang akan dibangun dengan informasi titik-titik patahan.

"Dunia usaha juga harus tahu tentang informasi kebencanaan. Apakah itu patahan. Bisa jadi ke depan, patahan akan semakin banyak dengan semakin majunya teknologi untuk mendapatkan data-data itu," ujarnya.

Doni pun mencontohkan peristiwa bencana yang terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Tengah yang terjadi beberapa bulan lalu. Banyak masyarakat yang menjadi korban akibat tertimpa bangunan yang roboh.

"Kita lihat data di NTB, rumah yang bangunan yang rusak total 220 ribu, yang rusak berat itu 70 ribu sekian. Itu baru rumah saja, belum rumah sakit, jembatan, puskesmas, rumah ibadah," tuturnya.

"Kemudian lanjut lagi, di Sulteng rumah yang rusak itu mencapai lebih dari 110 ribu unit, 33 ribu lebih itu rusak berat. Jadi ini pun yang menimbulkan korban jiwa itu adalah bukan gempanya, tetapi bangunan yang menimpa masyarakat kita," kata Doni.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut