BNPB Imbau Warga Cianjur yang Rumahnya Tak Rusak Berat Kembali ke Rumah
JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut potensi gempa susulan di Cianjur, Jawa Barat semakin berkurang. BNPB mengimbau warga yang rumahnya tidak dalam kondisi rusak berat untuk kembali ke rumah.
"Kalau misal rumahnya tidak mengalami kondisi seperti tiga yang saya sebutkan, ini bisa kembali lagi untuk melihat rumahnya," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin (28/11/2022).
Muhari mengatakan, pemerintah telah memantau lokasi dan memilah pengungsi berdasarkan kerusakan rumahnya. Sejumlah rumah memang mengalami kerusakan berat seperti tiang patah, dinding terbuka, dan atap bergeser yang dikhawatirkan ambruk bila terjadi guncangan gempa.
Namun ada juga rumah yang mengalami kerusakan ringan atau retak di bagian luar, namun struktur bangunan masih kuat.
"Misalkan malam masih kurang percaya diri okelah masih bisa di luar. Tapi kalau siang hari aktivitas memasak atau lain-lain ini sudah bisa dijalankan di rumah masing-masing," ujarnya.
Dia mengatakan, aktivitas perekonomian di Cianjur sudah kembali bergeliat. Sejumlah toko, warung maupun pasar telah buka. Hal ini menunjukkan pemenuhan kebutuhan logistik telah berjalan.
Menurutnya tidak ada daerah yang belum terjangkau dengan logistik pangan. Kebutuhan yang masih kurang adalah terpal, alas tenda dan selimut.
"Kalau logistik per makanan saya rasa itu sudah tidak ada yang tidak terjangkau. Kurang mungkin, tapi tidak ada yang bisa lengkap dalam kondisi normal," tuturnya.
Menurutnya, pemerintah tidak mungkin membiarkan pengungsi dengan rumah yang tidak rusak berat bertahan lama di tempat-tempat pengungsian. Sebab, kehidupan harus pulih dan aktivitas perekonomian berjalan kembali.
Dia menuturkan, BMKG juga telah menyampaikan potensi gempa susulah yang berkurang dan mengimbau masyarakat mau bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kondusif
"Kalau kita mulai sibuk kembali, maka trauma kita atau aspek psikologis bisa hilang," kata Muhari.
Editor: Reza Yunanto