BNPB: Longsor hingga Angin Kencang Landa Sejumlah Wilayah, Telan Korban Jiwa
JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia memasuki pekan terakhir Februari 2025 didominasi bencana hidrometeorologi basah. Peristiwa itu menelan sejumlah korban jiwa.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, tanah longsor terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada Sabtu (22/2/2025) petang. Sebanyak dua orang meninggal akibat bencana itu.
"Dua korban tersebut telah berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat," ujar Muhari dalam keterangannya, Minggu (23/2/2025).
Dia mengatakan, tim gabungan segera membersihkan materiel di sekitar lokasi kejadian menggunakan alat berat usai kedua korban ditemukan.
Tanah longsor juga terjadi di Kelurahan Gedong, Kecamatan Tanjung Barat, Kabupaten Lampung, Lampung. Menurut Muhari, longsor menimpa satu rumah yang berisikan 3 orang, dua di antaranya meninggal dunia.
Korban selamat saat ini sedang mengungsi di rumah kerabatnya. Peristiwa yang terjadi pada Jumat (21/2/2025) itu diduga dipicu hujan intensitas tinggi disertai struktur tanah yang labil.
"Sementara itu di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, angin kencang melanda tiga desa yang tersebar di tiga kecamatan yaitu Desa Jatibatur di Kecamatan Gemolong, Desa Jeruk di Kecamatan Miri, dan Desa Wonorejo di Kecamatan Kalijambe," tutur dia.
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (22/2/2025) itu menyebabkan 42 unit rumah rusak, 1 fasilitas ibadah terdampak, 1 unit sekolah rusak, dan 39 titik pohon tumbang. Dia menerangkan, terdapat beberapa pohon tumbang yang mengenai kabel listrik sehingga akses aliran listrik padam.
BPBD Kabupaten Sragen segera melakukan penanganan pohon tumbang didukung dengan relawan PB yang berada di wilayah tersebut. Sementara untuk pohon tumbang yang mengenai kabel listrik, BPBD berkoordinasi dengan PLN setempat.
"Hingga kini penangan pohon tumbang dan rumah rusak masih dilakukan. Luasnya cakupan wilayah yang terdampak menjadi salah satu kendala penanganan. Kondisi cuaca yang masih hujan juga menghambat penanganan darurat angin kencang," katanya.
Dia menambahkan, pada hari yang sama, angin kencang ikut menerjang Desa Matajang, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Angin kencang yang diserai hujan deras ini merusak beberapa rumah warga, sedikitnya 25 unit rumah terdampak kejadian ini.
BPBD Kabupaten Bone melakukan assesment dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat guna melakukan penanganan.
"Menyikapi peristiwa bencana yang terjadi di berbagai daerah, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi ancaman potensi risiko bencana hidrometeorologi basah," kata Muhari.
Editor: Rizky Agustian