Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Doa Ketika Hujan Deras dan Angin Kencang, Lengkap Teks Arab, Latin, dan Artinya
Advertisement . Scroll to see content

BNPB: Potensi Hujan Harus Tetap Diwaspadai di Sejumlah Wilayah pada Pertengahan Juni 

Selasa, 13 Juni 2023 - 12:57:00 WIB
BNPB: Potensi Hujan Harus Tetap Diwaspadai di Sejumlah Wilayah pada Pertengahan Juni 
Potensi hujan harus tetap diwaspadai pada pertengahan Juni 2023. (Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan potensi hujan harus tetap diwaspadai pada pertengahan Juni 2023 di sejumlah wilayah Indonesia. Meskipun, saat ini sebagian wilayah sudah memasuki musim kemarau.  

“Kita sekarang ada di dasarian II, dasarian II ini ada adalah 10 hari yang kedua (pertengahan Juni). Jadi kalau kita bicara prakiraan cuaca umum itu biasanya dalam satu bulan itu dibagi atas tiga dasarian dasarian, di dasarian kedua ini potensi hujan sebenarnya tidak terlalu signifikan,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dikutip dari YouTube BNPB, Selasa (13/6/2023).

Aam sapaan akrab Abdul Muhari mengatakan sejumlah wilayah yang tetap perlu waspada potensi hujan diantaranya di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua Barat.

“Tetapi ada potensi-potensi menengah yang tetap diwaspadai oleh pemerintah daerah misalkan di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan bagian timur, di Maluku, dan Papua Barat di bagian tengah selatan Papua,” kata Aam.

“Ini masih menjadi perhatian untuk waspada banjir, sedangkan di tempat-tempat yang lain kita sudah harus berpikir tentang antisipasi kekeringan dan Karhutla,” tambahnya.

Menurut dia, potensi hujan yang terjadi di pertengahan Juni ini tidak akan terlalu terdampak pada potensi bencana hidrometeorologi basah. “Kalau hidrometeorologi basah rasanya tidak akan terlalu dominan karena kita sudah mulai masuk musim kering.”

Lebih lanjut, Aam mengatakan kini wilayah Indonesia telah memasuki periode musim kering setelah periode basah atau penghujan yang panjang sejak April 2020 hingga Januari 2023. Sehingga, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi perhatian bagi pemerintah daerah.

“Jadi sebenarnya memang kita harus mengeluarkan upaya semaksimal mungkin karena kerugian yang bisa ditimbulkan oleh bencana alam pada fase-fase kering ini juga sangat luar biasa mungkin bukan korban jiwa seperti gempa yang memakan korban banyak tetapi untuk kerugian ekonomi itu sangat sangat luar biasa,” tandasnya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut