JAKARTA, iNews.id - Wilayah Banten terutama di Selat Sunda diguncang rentetan gempa dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, hari ini terjadi dua kali gempa kuat dengan magnitudo (M) 5,0 dan 5,1 mengguncang wilayah Banten.
Kejadian gempa di wilayah Banten ini hampir bersamaan dengan peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau juga terjadi gejala peningkatan. Lalu, apakah hal itu menjadi saling terkait satu sama lain?
7 Negara Bahasa Terbanyak, Indonesia Peringkat Berapa?
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menegaskan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau dan gempa di Selat Sunda tidak saling berhubungan.
“Aktivitas vulkanik dan aktivitas tektonik biasanya tidak saling berhubungan,” tegas Aam saat Konferensi Pers secara virtual, Jumat (1/4/2022).
Gempa Susulan Magnitudo 5,1 Guncang Bayah Banten
Aam mengatakan kejadian aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau dan gempa di Selat Sunda yang beriringan hanya suatu kebetulan. “Jika aktivitas Krakatau saat ini terjadi beriringan atau bersamaan dengan aktivitas kegempaan di Selatan Banten, mungkin itu satu kebetulan. Meskipun dari satu kawasan geologi itu masih berdekatan.”
“Jadi tidak saling memancing sebenarnya meskipun di beberapa kali kesempatan itu terjadi pada waktu hampir bersamaan,” tegasnya.
Aam pun menghimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar Selat Sunda untuk tetap waspada. “Himbauan kami tentu saja untuk masyarakat yang beraktivitas di sekitar Selat Sunda di sekitar kawasan Gunung Krakatau dalam radius 5 sampai 10 km tetap waspada karena memang beberapa hari terakhir aktivitas Gunung Krakatau memperlihatkan aktivitas vulkanik yang cukup aktif. Sehingga kita harus mewaspadai khususnya dalam radius 5 km," katanya.
Editor: Faieq Hidayat
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku