BNPT Sebut Perempuan Rentan Terpapar Radikalisme
JAKARTA, iNews.id- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menilai indeks potensi radikalisme di kalangan perempuan cenderung tinggi, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 2020.Peran perempuan dinilai sentral dalam menyebarkan atau menangkal radikalisme.
"Merujuk pada hasil survei oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme pada 2020, bahwa indeks potensi radikalisme cenderung lebih tinggi di kalangan perempuan," kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy Ramli Amar, Kamis (31/3/2022).
Selain perempuan, tambahnya, potensi radikalisme juga cenderung tinggi pada kaum urban, generasi muda, baik Generasi Z maupun milenial, serta mereka yang aktif di internet dan media sosial.
"Artinya, keempat entitas tersebut harus diwaspadai dan terus menjadi sasaran utama dalam melakukan kontraradikalisme dan peningkatan daya tanggal, karena mereka cukup rentan terhadap terpaan radikalisme," katanya.
Dalam konteks tersebut, lanjutnya, tidak dapat dipungkiri bahwa posisi perempuan sangat vital dalam keluarga bahkan dalam kehidupan masyarakat secara lebih luas.
"Perempuan memiliki peran strategis dalam membentengi keluarga dan masyarakat dari segala bentuk penyebaran dan ajakan kelompok radikalisme, terorisme," tuturnya.
Perempuan, dengan kapasitas sebagai istri, bisa menjadi pasangan suami dalam membahas berbagai hal termasuk mengenai pemahaman agama.
"Dengan peran seperti itu, maka perempuan bisa menjadi filter awal atau pendeteksi awal dari setiap kejanggalan yang ditemukan dalam keluarga masing-masing," katanya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq