BPS: Jumlah Penduduk Miskin Turun Jadi 23,85 Juta Orang di Maret 2025
JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat kemiskinan Indonesia dari segi persentase jumlah penduduk miskin terhadap total populasi dari laporan pada Maret 2025. Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono menjelaskan, persentase penduduk miskin pada Maret 2025 turun 8,74 persen menjadi 23,85 juta jiwa.
"Sebagai bahan perbandingan pada September 2022 dibandingkan Maret 2022, kemiskinan peningkat 0,03 persen kemudian sejak Maret 2023 sampai Maret 2025 kemiskinan berangsur mengalami penurunan," ujar Ateng dalam konferensi pers Rilis BPS, Jumat (25/7/2025).
Tingkat kemiskinan perkotaan pada Maret 2025 mencapai 6,73 persen, sedangkan kemiskinan pedesaan sebesar 11,03 persen. Dengan begitu, penduduk miskin di desa mendominasi jika dibandingkan dengan perkotaan terhadap total penduduk masing-masing wilayah.
"Nah persentase kemiskinan di pedesaan pada Maret 2025 yang tadi 11,03 persen mengalami penurunan 0,31 persen poin jika dibandingkan dengan September tahun 2024," katanya.
Meski demikian, BPS mencermati persentase penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2025 sebesar 6,73 persen yang mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi September 2024. Penduduk miskin di kota meningkat sekitar 0,07 persen pada Maret 2025, dibandingkan September 2024 lalu.
"Nah, selain tadi kemiskinan baik kota dan desa juga salah satu indikator yang penting diperhatikan adalah indeks kedalaman dan indeks keparahan," tuturnya.
Ateng menjelaskan, Garis Kemiskinan pada Maret 2025 berdasarkan Susenas sebesar Rp609.160 per kapita per bulan.
Jika dibandingkan dengan September 2024 mengalami peningkatan 2,34 persen. Garis kemiskinan kota sebesar Rp629.561 per kapita per bulan.
Garis kemiskinan kota tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan garis kemiskinan pedesaan yang di desa mencapai Rp580.349 per kapita per bulannya.
Garis kemiskinan kota tersebut naik pada bulan Maret 2025 dibandingkan dengan bulan September 2024. GK atau garis kemiskinan kota naik 2,24 persen.
"Tadi sudah saya sebutkan bahwa garis kemiskinan di desa sebesar Rp580.349 per kapita per bulan," ujar Ateng.
Kemudian jika dibandingkan dengan kondisi September 2024 sebesar 2,42 persen. Dengan demikian garis kemiskinan pedesaan naik sedikit di atas garis kemiskinan perkotaan secara kenaikannya.
Editor: Aditya Pratama