Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Aceh–Sumbar Kembali Diterjang Banjir Bandang, Sungai Meluap dan Warga Terjebak
Advertisement . Scroll to see content

BRIN Ungkap Ancaman Gempa Megathrust hingga M9,1, Jakarta Bisa Kena Tsunami?

Kamis, 02 Januari 2025 - 13:20:00 WIB
BRIN Ungkap Ancaman Gempa Megathrust hingga M9,1, Jakarta Bisa Kena Tsunami?
Ilustrasi gempa dan tsunami (dok. MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap ancaman gempa megathrust di selatan Jawa. Gempa yang dihasilkan bisa mencapai kekuatan Magnitudo 9,1.

Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa menyebut, gempa itu juga bisa menimbulkan bencana baru yaitu tsunami. Tsunami bahkan bisa menjalar ke Jakarta.

"Potensi megathrust ini dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam," kata Rahma dalam keterangannya, dikutip Kamis (2/1/2024).

Tsunami dengan ketinggian 20 meter bisa menghantam pesisir selatan Jawa. Lalu tsunami dengan ketinggian 3-15 meter di Selat Sunda dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.

"Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus, goncangan akan memicu tsunami tinggi yang bisa berdampak luas. Tidak hanya di selatan Jawa, tetapi juga di wilayah pesisir lainnya," katanya.

BRIN juga menemukan bahwa gempa megahtrust di selatan Jawa memiliki periode ulang sekitar 400-600 tahun. Gempa megathrust yang terakhir terjadi diperkirakan pada tahun 1699. BRIN menilai, saat ini energi yang tersimpan sudah mencapai titik kritis.

"Bencana seperti tsunami Aceh mengajarkan kita bahwa kesiapsiagaan dan mitigasi bencana adalah kunci untuk menyelematkan nyawa," kata dia.

BRIN menekankan pentingnya mitigasi melalui pendekatan struktural dan non-struktural. Seperti meliputi pembangunan tanggul penahan tsunami, pemecah ombak, serta penataan ruang di kawasan pesisir dengan memperhatikan jarak aman 250 meter dari bibir pantai. 

"Pembangunan hutan pesisir atau vegetasi alami seperti pandan laut dan mangrove juga menjadi solusi berbasis ekosistem untuk meredam energi gelombang tsunami," ujar Rahma.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut