Buya Syafii Maarif: Mendewa-dewakan yang Ngaku Turunan Nabi adalah Perbudakan Spiritual
JAKARTA, iNews.id - Kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab memicu polemik. Salah satunya penggunaan status Habib di depan nama.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Ma'arif menyoroti gelar Habib tersebut yang dinilai terlalu berlebihan. Dia menyebut pengagungan Habib tak ubahnya suatu perbudakan spiritual yang tentu disebabkan oleh fanatisme berlebihan.
“Bagi saya mendewa-dewakan mereka yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual. Bung Karno puluhan tahun yang lalu sudah mengeritik keras fenomena yang tidak sehat ini,” ujar ulama asal Minangkabau itu dalam akun twitternya @SerambiBuya pada Sabtu (21/11/2020).
Kritik seputar tokoh dengan gelar habib juga menjadi sorotan penceramah kondang lainnya. Seperti Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah, yang baru-baru ini menyebut seorang habib sudah selayaknya menjadi panutan pengikutnya dalam bersikap.
Gus Miftah menyebut habib tak boleh direndahkan sebab di dalam dirinya mengalir darah Nabi Muhammad SAW. Namun, dia juga mengaskan seorang habib juga tak pantas melakukan hal serupa, menghina orang lain.
“Gus boleh gak kita menghina habaib? tidak boleh! kenapa? karena dalam tubuh habaib ada darahnya Nabi. Lalu bolehkah habaib menghina orang lain? tidak boleh, masa di dalam tubuhnya ada darah nabi kok menghina orang lain? kan gak pantes. Terus siapa orang yang boleh kita hinakan? tidak ada satu pun orang yang boleh kita hinakan,” ujar Gus Miftah saat live di akun instagtram pribadinya beberapa waktu lalu.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq