Cara Membuat Cerpen dan Contohnya, Cocok untuk Pemula
JAKARTA, iNews.id - Cara membuat cerpen dan contohnya berikut ini dapat menjadi referensi bagi para pemula yang ingin belajar menulis. Ternyata membuat cerpen tidak serumit menulis novel.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), cerita adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau penderitaan orang; kejadian dan sebagainya (baik yang sungguh-sungguh terjadi maupun yang hanya rekaan belaka).
Singkatnya, cerpen adalah sebuah karya tulis yang dibuat secara singkat, padat, dan langsung pada tujuannya. Jumlah kata pada cerpen bervariasi, mulai dari 1.600 sampai 20.000 kata.
Cerpen mengangkat berbagai macam jenis kisah, baik fiksi maupun non fiksi. Adapun cerpen menceritakan mengenai satu kejadian. Serta dimainkan oleh beberapa karakter.
Nah, bagi yang ingin memulai menulis cerpen, tidak ada salahnya untuk menyimak ulasan cara membuat cerpen dan contohnya dirangkum dari emodul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas XI, Jumat (3/11/2023).
1. Menentukan Judul
Judul dibuat berdasarkan isi cerpen. Buatlah judul yang menarik banyak orang mau membaca.
2. Mengadakan Observasi atau Pengamatan
Observasi atau pengamatan untuk membuat cerpen dapat dilakukan secara langsung, seperti mendengarkan kejadian secara langsung dari narasumber atau sekedar mengingatnya.
3. Menentukan Topik
Langkah kedua dalam membuat cerpen, yakni menentukan topik. Berbagai topik dapat penulis pilih, seperti religi, romantis, misteri, drama, hingga komedi romantis.
4. Menentukan Target Pembaca
Dalam menulis cerpen, penulis harus menentukan gaya bahasa yang ingin digunakan. Sebab pembaca cerpen dapat datang dari berbagai umur, seperti anak-anak, remaja, dan dewasa. Ini dilakukan agar pembaca lebih mudah memahami isi pada cerpen.
5. Menentukan Tokoh
Langkah berikutnya dalam menulis cerpen adalah menentukan tokoh. Untuk melakukan ini penulis perlu memikirkannya secara matang. Sebab salah memilih tokoh akan berdampak kepada alur cerita pada cerpen.
6. Menganalisis Watak Tokoh
Setelah menentukan tokoh, penulis perlu menganalisis watak tokoh yang akan bermain pada cerpen. Watak tokoh ini dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.
7. Menentukan Alur, Latar, dan Sudut Pandang
Alur, latar, dan sudut pandang adalah tiga elemen penting pada cerpen. Alur terdiri dari alur maju, mundur, dan campuran. Latar ada tiga jenis, yakni latar waktu, tempat, dan suasana.
Sedangkan sudut pandang terdiri dari, orang pertama sebagai pelaku utama, orang pertama sebagai pelaku sampingan, orang ketiga serba tahu, dan orang ketiga sebagai pengamat.
8. Memperhatikan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
Adapun unsur instrik yang perlu diperhatikan penulis cerpen, diantaranya tema, alur/plot, latar (Waktu, tempat, dan suasana), tokoh/penokohan, sudut pandang, dan amanat.
Selain itu, unsur ekstrinsik terdiri dari latar belakang masyarakat, latar belakang penulis, dan nilai yang terkandung pada cerpen yang ditulis.
Judul: Mengajarkan Tentang Bersikap Rendah Hati
Cerita ini menceritakan tentang seorang anak yang bernama Fitri. Fitri adalah seorang siswa kelas 6 SD yang cerdas dan memiliki hati yang baik. Banyak teman di sekolahnya yang menyukainya karena sikap baiknya.
Fitri selalu dikelilingi oleh teman-teman yang ingin berteman dengannya. Di sisi lain, ada seorang anak perempuan bernama Ita, yang memiliki kepintaran tetapi bersikap sombong. Teman-temannya terbatas hanya pada Lisa dan Lily, dua gadis kembar di sekolah mereka.
Suatu hari, guru mereka mengumumkan bahwa akan ada sebuah lomba pidato dua minggu mendatang. Bu Yati, wali kelas mereka, memberikan kesempatan kepada siapa saja yang ingin mengikuti seleksi.
Baik Fitri maupun Ita memutuskan untuk berpartisipasi. Mereka berlatih membaca pidato setiap hari agar dapat lolos seleksi. Ketika hari seleksi tiba, keduanya memberikan penampilan yang mengesankan dan berhasil lolos.
Pada hari perlombaan, Ita terus-menerus merendahkan Fitri dan menyatakan bahwa dia pasti akan menjadi juara. Sebelumnya, Ita pernah menjadi juara saat masih berada di kelas 5.
Fitri, di sisi lain, tetap rendah hati, berdoa, dan berlatih keras untuk mengingat teks pidatonya. Namun, saat Ita tampil di atas panggung, dia tiba-tiba lupa teks pidatonya yang telah dihafal.
Kemudian, Fitri tampil dengan penampilan yang luar biasa. Semua juri, termasuk Bu Yati, terkesan dengan penampilannya. Hasil pengumuman pun keluar, dan Fitri menjadi juara pertama, sementara Ita tidak mendapatkan apapun. Cerita ini mengajarkan pelajaran tentang pentingnya rendah hati dan tidak sombong dalam hidup.
Demikianlah penjelasan mengenai cara membuat cerpen dan contohnya. Semoga menginspirasi ya!
Editor: Johnny Johan Sompotan