Cara Meneropong Hilal Penentu Bulan Ramadhan, Ini Metodenya
JAKARTA, iNews.id - Cara meneropong hilal penentu bulan Ramadhan harus diketahui oleh umat Islam. Kita sebagai Muslim pasti sering mendengar istilah hilal untuk menentukan awal bulan Ramadhan.
Namun, tahukah kamu bagaimana cara meneropong hilal penentu bulan Ramadhan? Agar tidak penasaran, kamu bisa baca informasinya di sini.
Mengutip buku ‘Upaya Penyatuan Kalender Hijriyah Indonesia Sejak 1975 Hingga Kini’ karya Prof Dr H Nazaruddin Umar, MA, dan kawan kawan hilal digunakan sebagai penentu waktu ibadah. Perubahan yang jelas dari hari ke hari menyebabkan bulan dijadikan penentu ibadah yang baik.
Dalam Al Quran dijelaskan bahwa Islam mengakui matahari dan bulan sebagai penentu waktu (QS 6:96; 10:5) karena keduanya mempunyai periode peredaran yang teratur yang dapat dihitung (QS 55:5). Rasulullah SAW memberi pedoman praktis tentang penggunaan hilal sebagai penentu waktu: “Berpuasalah bila melihatnya dan beridul fitrilah bila melihatnya, bila tertutup awan sempurnakan bulan Sya'ban 30 hari” (HR Bukhari Muslim).
Cara meneropong Hilal penentu bulan Ramadhan adalah dengan metode Rukyatul Hilal, yaitu salah satu cara menentukan bulan baru dengan melihat hilal atau bulan sabit muda. Serta mengacu pada imkanur rukyat (mempertimbangkan kemungkinan terlihatnya hilal) 2 derajat.
Sedangkan syarat imkanur rukyat 2 derajat menunjukkan bulan sabit mudah diakui dan bisa diamati secara kasat mata jika posisinya telah mencapai 2 derajat.
Dengan kata lain pengamat akan melihat bulan sabit muda yang berada di ufuk barat sesaat sebelum matahari terbenam melalui teropong pada hari ke-29 atau 30 kalender hijriah.
Adapun kriteria wujudul hilal yaitu tinggi hilal lebih besar dari 0 derajat saat matahari terbenam. Jika pada tanggal 29 dalam penanggalan hijriah atau hari terjadinya ijtimak telah memenuhi 2 kondisi, yaitu:
Begitulah cara meneropong hilal penentu bulan Ramadhan. Semoga kamu dapat memahaminya ya!
Editor: Puti Aini Yasmin