Cara Unik Jemaah Haji Indonesia agar Mudah Dikenali dan Tak Tersesat di Madinah
JAKARTA, iNews.id - Pelaksanaan ibadah haji 1444H/2023 M sudah dimulai. Ribuan jemaah haji 2023 dari berbagai negara di dunia mulai membanjiri Tanah Suci tak terkecuali Indonesia.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga kini sudah 43.934 jemaah dari 115 kloter tiba di Madinah.
Banyaknya jemaah haji yang tumpah ruah di Masjid Nabawi hingga mencapai puluhan ribu orang, seringkali membuat jemaah terpisah dari rombongan. Kondisi ini tentu akan menyulitkan jemaah saat akan kembali ke penginapan. Terutama bagi jemaah yang belum menguasai wilayah Markaziyah atau Kompleks Masjid Nabawi.
Untuk mencegah hal itu, jemaah haji Indonesia memiliki cara unik agar mudah mengenali dan mencegah jemaah tersesat karena berpisah dengan rombongannya. Caranya cukup kreatif yakni, memakai atribut dengan warna yang sangat mencolok. Mulai dari syal, peci, baju, kerudung hingga mukenah.
Seperti yang dilakukan jemaah haji asal Palembang Oku timur, Komaru Hadi,48, yang mengenakan baju berwarna oranye. Menurut dia, seragam tersebut diberikan saat akan berangkat ke Madinah.
"Semua rombongan pakai seragam warna oranye ini. Biar gampang dikenali sama teman satu rombongan kalau kesasar. Jadi saling mengawasi," ucapnya.
Hadi menilai, seragam ini sangat bermanfaat bagi jemaah. Sebab jemaah akan mudah menemukan rombongannya meski berada di tengah lautan manusia. "Bermanfaat sekali," katanya.
Begitu juga dengan Fathatul Syarifah,68, jemaah haji asal Pemekasan, Jawa Timur. Untuk membedakan dengan jemaah lain, Syarifah bersama teman-temannya mengenakan kerudung berwarna kuning.
"Saya sama rombongan kompak pakai kerudung warna ini, supaya dari jauh kelihatan kalau salah jalan karena misah sama rombongan," ucapnya.
Lain lagi dengan Muti,65, yang mengenakan mukenah warna jingga. Jemah haji asal Pacitan, Jawa Timur ini menuturkan, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) tempatnya bergabung memberikan mukenah dengan motif yang seragam.
Tujuannya, agar sesama jemaah satu kloter mudah mengenali satu sama lain. "Jadi meski berada di dalam masjid kita gampang mengenali jemaah lain yang masih satu kloter dengan kita," ucapnya.
Begitu juga dengan jemaah haji asal Suwarni,50, yang mengenakan syal warna kuning. Syal yang dikenakan di leher tersebut bergambar bendera Merah Kutih dan keterangan mengenai nomor kloter 6 embarkasi Surabaya (SUB) 6 serta nama daerahnya.
"Ini tanda pengenal. Jadi kalau ada yang tersesat bisa ketahuan dari mana asalnya," katanya.
Editor: Faieq Hidayat