Catat! Ini 7 Cara Hindari Microsleep saat Arus Balik Lebaran 2023
JAKARTA, iNews.id - Berkendara saat arus balik Lebaran 2023 memerlukan kondisi tubuh yang fit dan penuh konsentrasi. Dosen dari UM Surabaya pun membagikan beberapa cara mengurangi risiko microsleep. Apa saja?
Microsleep adalah episode hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang yang berlangsung sekitar sepersekian detik. Hal ini bisa terjadi saat berkendara di jalur yang lurus dan monoton.
Merespons hal itu, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Dede Nasrullah menyebut microsleep biasanya muncul ketika seseorang merasa mengantuk. Alhasil hal tersebut membuat seseorang tertidur secara tiba-tiba dalam waktu singkat.
Selain microsleep, risiko saat berkendara jarak jauh adalah mengalami gejala highway hypnosis. Risiko ini dirasakan dengan ciri mengantuk, kehilangan konsentrasi atau kekaburan mental, pikiran linglung, waktu terasa lambat, kelopak mata berat atau sering berkedip.
Menurutnya hal pertama yang harus dilakukan demi mencegah microsleep dan highway hypnosis adalah berkomunikasi. Sebab, hal itu bisa mencegah munculnya rasa bosan yang membuat seseorang mengantuk.
“Ada beberapa cara untuk menangani highway hypnosis dan microsleep dalam berkendaraan terutama dalam mendekati mudik 2023 ini, yaitu pertama menjaga komunikasi, pengemudi cukup melakukan komunikasi sederhana dengan penumpang untuk menghindari rasa bosan,” ucap dia dikutip dari laman resmi UM Surabaya, Selasa (25/4/2023).
Kedua istirahat sejenak, semakin lama seseorang menghabiskan waktu di jalanan dengan kondisi yang monoton, akan semakin membuat fisik dan otak lelah. Oleh karena itu disarankan untuk istirahat jika sudah menyetir terlalu lama.
Cara selanjutnya adalah dengan minum kafein jika mengantuk. Kafein yang dikonsumsi dapat membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi, tetapi mungkin tidak cukup untuk membuat tubuh segar sepenuhnya. Selain kafein, pengemudi bisa memakan makanan ringan atau dengan mengunyah permen untuk menghilangkan kebosanan.
Keempat jangan terlalu makan kenyang. Dede mengimbau para pemudik tidak mengonsumsi makanan terlalu banyak saat akan mengemudi karena terlalu banyak dapat menyebabkan munculnya rasa kantuk.
Cara kelima adalah melepaskan pandangan keluar mobil dengan tetap menjaga kewaspadaan. Artinya melepaskan pandangan untuk mencari perhatian supaya tidak bosan dan tetap fokus dalam berkendara.
Keenam, menghindari alkohol, obat-obatan, atau zat-zat lain yang dapat memengaruhi kemampuan mengemudi. Terakhir adalah tidur yang cukup, yakni 7-9 jam sebelum berkendara.
“Terakhir, tidur yang cukup yakni 7-9 jam agar kamu bisa menjalani aktivitas dengan pikiran dan badan yang segar,” kata Dede.
Editor: Puti Aini Yasmin