Cerita Anak Tukang Tambal Ban Yakin Bisa Kuliah di Cambridge Berkat Sekolah Garuda
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) meluncurkan program Sekolah Garuda yang bertujuan mencetak sumber daya manusia unggul dan kompetitif. Program ini memberi kesempatan bagi siswa berprestasi dengan kecerdasan di atas rata-rata, termasuk mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
Salah satu penerima manfaatnya adalah Cornelis Christian, siswa kelas 12 SMAN Unggulan MH Thamrin, Jakarta. Putra dari seorang tukang tambal ban ini kini tengah menempuh tahun terakhir pendidikannya di SMA dan menyimpan harapan besar berkat program tersebut.
Christian mengaku sempat mengubur impiannya untuk kuliah di luar negeri karena keterbatasan ekonomi keluarga. Namun, hadirnya program Sekolah Garuda membuat semangatnya kembali menyala.
“Ayah saya dari Alor, NTT, dan ibu saya dari Sumatera Utara,” ujar Christian usai perkenalan 16 Sekolah Garuda di SMAN Unggulan MH Thamrin, Jakarta, dalam keterangan yang diterima Kamis (9/10/2025).
Dia menuturkan, dirinya bercita-cita melanjutkan pendidikan di Cambridge University, karena sekolahnya kini memfasilitasi beasiswa bagi siswa berprestasi meski tidak sepenuhnya gratis.
“Melihat situasi ekonomi orang tua, saya sempat mengubur mimpi itu dan berencana kuliah di PTN saja. Dengan adanya program Sekolah Garuda dari Bapak Presiden, saya yakin cita-cita saya dan teman-teman bisa terwujud,” ujar Christian.
Sejak SMP, Christian dikenal berprestasi dengan nilai akademik rata-rata 90. Berkat ketekunan dan semangat belajarnya, dia diterima di SMAN Unggulan MH Thamrin melalui jalur siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu. Untuk masuk ke sekolah tersebut, calon siswa wajib memiliki nilai rata-rata minimal 88.
“Ayah dan ibu selalu mendukung saya. Ayah selalu memberi uang jajan cukup walaupun pekerjaannya berbeda dengan orang tua teman-teman lain. Beliau juga mengajarkan saya untuk selalu rajin belajar,” katanya.
Christian juga mengisahkan momen haru saat dirinya diterima di sekolah unggulan itu.
“Ibu saya sampai menangis waktu tahu saya diterima di sini. Katanya, ‘makasih ya nak, kamu sudah berusaha’. Padahal waktu tes, saya lagi sakit,” kata Christian.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menjelaskan, program Sekolah Garuda diharapkan mampu mencetak calon pemimpin masa depan serta memberi ruang bagi anak-anak yang bercita-cita menjadi peneliti dan praktisi industri unggulan.
“Harapannya, anak-anak dari Sekolah Garuda, baik program transformasi maupun sekolah baru yang akan dibentuk, bisa menjadi mahasiswa di perguruan tinggi unggulan dunia,” ujar Brian.
Sekolah Garuda merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo, yang berfokus pada perluasan akses pendidikan unggul, pembentukan karakter kepemimpinan menuju Indonesia Emas 2045, serta peningkatan prestasi akademik dan semangat pengabdian masyarakat.
Editor: Reza Fajri