Cerita Awal Mula Mayjen TNI (Purn) Teuku Abdul Hafil Fuddin Putuskan Nyaleg di Perindo
JAKARTA, iNews.id - Mayjen TNI (Purn) Teuku Abdul Hafil Fuddin menceritakan awal mula dia memutuskan mendaftarkan diri sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Di Perindo, dia akan maju sebagai bacaleg DPR RI Dapil Aceh 1.
Dalam Podcast Aksi Nyata Perindo, dia mengungkapkan meninggalkan Aceh pada 1981 untuk menempuh pendidikan di Akademi Militer. Setelah menempuh pendidikan tersebut, dirinya ditugaskan di sejumlah daerah di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, dia menyebutkan pada 2018 kembali ke Aceh karena dipercaya sebagai Panglima Kodam Iskandar (Pangdam IM).
Dalam kurun waktu 1981-2018, Hafil menyatakan tidak ada perubahan yang signifikan dalam perkembangan daerah yang dikenal dengan sebutan Serambi Mekkah tersebut. Untuk itu, setelah purna tugas pada 2020, dia memutuskan untuk bergabung dengan Partai Perindo dalam kontestasi anggota legislatif agar dapat berkontribusi dalam perkembangan tanah kelahirannya.
"Kita bisa ubah (kebijakan) satu negeri itu harus punya power kekuasaan, kalau saya bergerak seminar, FGD di mana-mana itu tong kosong nyaring bunyinya," ujar Hafil dalam Podcast Aksi Nyata di YouTube Partai Perindo, Jumat (31/3/2023).
"Jadi apa yang saya sampaikan itu tidak bisa mengubah sesuatu kebijakan," sambungnya.
Menyadari hal tersebut, Hafil memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai bacaleg. Dia mengaku sempat mendapatkan tawaran dari sejumlah parpol untuk menjadi bagian dari mereka.
Namun, dia mengurungkan hal tersebut dan memilih Perindo karena partai tersebut konsisten memberikan program-program yang pro kesejahteraan masyarakat.
"Setelah saya pelajari, saya dapat konsepnya (Perindo) itu persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka meningkatkan ekonomi kerakyatan, meningkatkan kelas menengah ke bawah," tuturnya.
Hafil menyampaikan, dirinya sempat berbincang dengan Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo terkait bonus demografi Indonesia di masa yang akan datang. Menurutnya, perkembangan ekonomi melalui UMKM dinilai cara yang paling jitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Bukan hanya itu, sebelum memutuskan bergabung, Hafil juga menyoroti sejumlah anggota dewan Perindo. Dalam sorotannya, dia tidak menemukan anggota dewan Perindo yang terjerat dalam perkara korupsi.
"Ternyata belum ada, saya kira ini partai baru yang perlu kita kembangkan, saya yakin kalau kita mengembangkan bersama-sama pasti mendapatkan kepercayaan rakyat," ucapnya.
Untuk diketahui, meski belum memiliki anggota di DPR RI, Partai Perindo memiliki ratusan anggota dewan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di beberapa daerah di Indonesia.
Editor: Aditya Pratama