Cerita Hasto Kristiyanto Rumahnya Terendam Banjir, Sempat Terpikir Pindah dari Bekasi
JAKARTA, iNews.id - Kediaman Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto ikut terkena banjir akibat hujan deras beberapa hari terakhir. Bahkan dirinya untuk sementara mengungsi di tengah mempersiapkan agenda partai berlambang banteng itu.
Hasto tinggal di Villa Taman Kartini, Bekasi. Ketika itu dia harus menyetir mobil sendiri ke kantor PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
"Kemarin (20/2/2021), begitu ada alarm banjir jam 02.30 Sabtu dinihari, saya terpaksa langsung mengungsi. Saya menyetir mobil sendiri ke kantor di Menteng, karena mau mempersiapkan agenda-agenda gerakan penghijauan dan pembersihan sungai," kata Hasto sebelum memulai acara Program Gerakan Penghijauan dan Bersih-bersih Daerah Aliran Sungai (DAS), Cinta Ciliwung Bersih, gelombang kedua di Waduk Cincin, Jakarta Utara, Minggu, (21/2/2021).
Beberapa kali rumahnya terendam banjir, Hasto pun bisa memahami mereka yang kini rumahnya mengalami kebanjiran. “Selain lumpur dimana-mana, barang rusak, yang paling membuat khawatir adalah ular sering terbawa. Selain itu kecoa ada dimana-mana. Tempat menjadi terasa kumuh dan tentu saja ancaman penyakit," ucap Hasto.
Tahun lalu, katanya, mobilnya yang diparkir di rumah terendam banjir, saat itu dirinya sedang naik gunung di Bali. Akibatnya dia mengalami sejumlah kerugian.
"Jadi saya bisa merasakan betapa susahnya warga Jakarta yang sering terdampak banjir. Untuk itu kalau saya mengritik Pak Anies, itu karena itu bagian tanggung jawab pemimpin guna mengatasi banjir. Buktinya Pak Basuki, Menteri PU pun sampai marah-marah karena betapa sulitnya bekerja sama dengan pemimpin DKI tersebut,” kata Hasto.
Atas kondisi banjir yang berulang itu, Hasto mengaku tahun lalu, dirinya pernah terbesit keinginan untuk pindah rumah saat berbicara dengan pengurus RT/RW setempat.
"Tapi mereka tak ingin saya pindah. Tetap di sini saja pak, meskipun setiap tahun kita mengalami tradisi banjir," ujar Hasto menirukan harapan pengurus RT/RW kepadanya.
Kepada Hasto, mereka menjelaskan dalam rangka mengantisipasi banjir di kawasan perumahan itu sudah disampaikan usulan kepada Pemda Kota Bekasi agar mendapat perhatian. Termasuk memberikan kajian tentang apa saja langkah-langkah yang harus diambil.
"Sudah ada musyawarah RT/RW bagaimana mengatasi banjir di perumahan dan sudah diusulkan kepada pemda. Tapi belum masuk prioritas jadi kita harus sabar menunggu. Masih dalam daftar antrian untuk ditangani. Meskipun sudah tiga tahun berturut-turut kena banjir," jelas Hasto.
Tahun ini, meskipun kembali terkena banjir, Hasto mengikuti permintaan para pengurus RT/RW nya dan memilih tetap menjadi warga Bekasi. "Jadi masih tetap memilih sebagai warga Bekasi. Rakyat banjir, saya ikut kebanjiran," kata Hasto.
Editor: Faieq Hidayat