Cerita Heroik Letkol Arifin Minta Tetap Bertugas di RS Darurat Wisma Atlet
 
                 
                JAKARTA, iNews.id - Letkol TNI Laut Muhammad Arifin adalah seorang dokter gigi spesial orto yang menjadi orang paling penting di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia merupakan komandan lapangan rumah sakit dadakan untuk penanganan pasien Covid-19.
Arifin membuat sebuah jargon yang bertujuan membangkitkan semangat para tenaga kesehatan. Jargonnya adalah Pantang Pulang Sebelum Corona Tumbang.
 
                                Jargon itu ternyata memiliki cerita tersendiri. Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, ketika itu, Arifin akan dipindah tugaskan ke daerah lain.
Akan tetapi, saking semangatnya dalam mengatasi pandemi Covid-19, Arifin sampai menghubungi Doni agar melobi pimpinannya untuk membatalkan proses mutasi tersebut.
 
                                        "Saya mendapatkan permintaan dari Letkol Arifin, karena beliau hendak dipindah tugaskan sebagai pejabat di tempat lain. Sementara beliau sudah mencanangkan sebuah slogan, pantang pulang sebelum corona tumbang," tutur Doni di RSD Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (23/3/2021).
Ketika dihubungi Arifin, Doni dicurhati bagaimana bisa kalau dirinya yang membuat jargon tersebut, malah dia yang terlebih dulu pulang. Mendengar semangat itu, Doni dengan senang hati menelepon satu persatu atasan Arifin agar yang bersangkutan tak jadi pindah tugas.
"Dia minta tolong kepada saya dan saya dengan Senang hati menghubungi atasan atasan beliau satu per satu supaya Letkol Arifin tetap bertugas di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. Ini adalah bentuk sebuah komitmen," ucapnya.
Dia menjelaskan, dedikasi tinggi yang dimiliki oleh Letkol Arifin, kata dia, adalah bentuk nyata dari sebuah bela negara. Menurutnya, di mana negara membutuhkan bantuan, sebagai warga negara yang baik, maka dengan senang hati mengemban tugas tersebut.
"Saat ini negara kita sedang perang melawan pandemi, kita dituntut untuk menunjukkan bela negara. Inilah wujud nyata apa yang disebut dengan program bela negara. Saat negara sedang dalam kondisi yang sangat sulit, maka kita semua bersatu memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara," ujarnya.
Doni menegaskan, keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi. Oleh karenanya semangat untuk tidak menyerah dan memberikan pelayanan terbaik harus tetap ada di hati setiap warga Indonesia.
"Kita semua harus bisa memberikan pelayanan terbaik bagi bangsa kita. Kita harus melakukan pengabdian sebagai warga negara yang baik," katanya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq