Cerita Jenderal Dudung Abdurachman Pernah Dicopot dari Jabatan Wagub Akmil
JAKARTA, iNews.id - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menceritakan pernah dicopot dari jabatan. Ketika itu dia menjadi Wakil Gubernur Akadami Militer pada 2015-2016.
Awalnya Deddy Corbuzer mengatakan jika bekerja benar, namun tiba-tiba atasan tidak suka. Dudung menjawab setiap pekerjaan selalu ada risiko. Dia juga tidak pernah berpikir menjadi Pangdam, Pangkostrad dan KSAD.
"Saya pernah mengalami dicopot jabatan waktu Wagub Akmil, itu risiko. Saya tegar biasa aja, nggak apa-apa," kata Dudung dalam Podcast Deddy Corbuzier, Selasa (30/11/2021).
Saat dicopot jabatan, Dudung mengaku tidak mempersoalkan. Selain itu, kata dia tidak boleh larut dalam penderitaan karena akan datang kebahagiaan.
"Kalau kita sedang menderita jangan larut dalam penderitaan, pasti akan kebahagian. Hidup kadang di atas dan di bawah yang penting jangan menyalahkan orang lain," tutur dia.
Meski dicopot, dia tidak mungkin bicara langsung kepada jenderal bintang 4. Secara garis komando atau hirarki, dia menyampaikan kepada jenderal bintang 2.
"Hirarki tidak mungkin seperti itu nggak mungkin bintang 1 lawan bintang 4, secara hirarki bintang 2 kebijakan begitu tidak semua atasan benar," katanya.
Kepada jenderal bintang 2, mantan Pangdam Jaya ini menyampaikan bahwa isu sering kepala sakit dan tidak terkendali tak benar.
"Saya sampaikan itu tidak benar isunya. Isunya Dudung sering sakit kepala, kadang2 kambuh kepala suka tidak terkendali, biasa lah dinamika jabatan, satu tahun 8 bulan non job," kata dia.
Atas hal itu, dia mengatakan kepada para Pandam dan Danrem jika ingin memutasi orang harus mempertimbangkan dengan matang dan membaca bismillah. Jika salah akan berbuat dosa.
"Saya jadi KSAD kumpulkan Pangdam dan Danrem kalau men-skep bismillah, kalau salah kamu berdosa. Kalau kamu skep bener disyukuri oleh mereka bisa adakan nasi tumpeng tuh," tutupnya.
Editor: Faieq Hidayat