Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cerita Roy Suryo Ikuti Gelar Perkara Khusus, Sebut Ijazah Jokowi Dilapisi Plastik
Advertisement . Scroll to see content

Cerita Jokowi Kaget Jenderal Soleimani Dibunuh Pakai Drone: Dikendalikan Markas AS di Qatar

Rabu, 28 Februari 2024 - 12:18:00 WIB
Cerita Jokowi Kaget Jenderal Soleimani Dibunuh Pakai Drone: Dikendalikan Markas AS di Qatar
Presiden Jokowi mengingatkan harus hati-hati dengan penggunaan drone dalam perang. (Foto Youtube Puspen TNI).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta TNI-Polri untuk berani menggunakan penggunaan teknologi dalam menjaga pertahanan negara. Sebab perkembangan perang siber yang terus meningkat.

"Pemanfaatan teknologi dalam perang konvensional, perang siber, akan semakin meningkat. TNI, Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berakitan dengan teknologi," kata Jokowi, Rabu (28/2/2024).

Menurut Jokowi, alutsista berupa pesawat tempur hingga tank memang diperlukan, tapi harus hati-hati dengan penggunaan drone dalam perang. Ia lantas menyinggung penggunaan drone canggih yang membunuh Komandan Pasukan Quds Garda Revolusi Iran, Qasem Soleimani pada tahun 2020.

"Pesawat tempur perlu? Iya. Tank perlu? Iya. Tapi hati-hati juga dengan drone. Saya ingat di tahun 2020 bulan Januari, ada penggunaan drone yang saya kaget karena begitu sangat presisi dan begitu sangat akurat mengejar siapa yang diinginkan. Saat itu Mayjen Soleimani ini komandan Quds dari pengawal besar revolusi Iran tertembak dari drone yang dipersenjatai," kata dia.

Menurutnya, drone canggih itu bisa akurat dalam mengincar lawannya lantaran diperlengkapi teknogi face recognition. Lebih jauh, Jokowi juga mengunkap drone itu dikendalikan dari jarak sangat jauh.

"Akurat karena memakai face recognition. Akhirnya ketembak, yang kita kaget itu terjadi di wilayah Irak tapi dronenya konon dikendalikan dari Qatar, markas Amerika Serikat di Qatar," ungkap Jokowi.

"Ini hal-hal yang harus kita ikuti, amati, bagaimana perkembangan teknologi itu bisa mengubah dari perang yang konvensional ke perang-perang yang bisa dikendalikan dari jarak jauh," sambungnya.

TNI-Polri, kata Jokowi, harus menjadi pembelajar aktif dan adaptif. Ia meminta agar TNI Polri mampu melakukan deteksi dini dan mengambil langkah antisipasi dan memperkuat profesionalisme dalam pelayanan terhadap masyarakat

"Sinergi TNI dan Polri sangat mutlak diperlukan. Sinergi horizontal antar kesatuan, sinergi vertikal dari atas sampai bawah, hal yang namanya egosektoral, hilangkan sekat dan pandangan pandangan sempit, semuanya harus untuk bangsa dan negara," tandasnya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut