Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presiden Prabowo Kunjungi Australia Rabu Lusa, bakal Bertemu PM Albanese
Advertisement . Scroll to see content

Cerita Lebaran Mahasiswa RI di Australia, Sungkem Virtual dengan Keluarga di Jakarta

Selasa, 25 April 2023 - 12:59:00 WIB
Cerita Lebaran Mahasiswa RI di Australia, Sungkem Virtual dengan Keluarga di Jakarta
Rivi Sungkem Online dengan Keluarga di Jakarta (Dok. Rivi Satrianegara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sungkeman merupakan salah satu tradisi yang dilakukan umat muslim saat Lebaran tiba. Tradisi ini dilakukan oleh anak kepada orang tua atau orang yang dituakan dengan meminta maaf dan ridho mereka.

Namun, bagaimana jadinya jika kegiatan sungkem terhalang jarak ribuan kilometer? Kondisi itu dirasakan oleh Rivi Satrianegara, seorang mahasiswa Indonesia di Melbourne, Australia yang harus menjalani lebaran jauh dari keluarga.

Rivi merupakan mahasiswa S2 jurusan Communication and Media Studies di Monash University. Ia memulai studi dua bulan lalu dan ini menjadi lebaran pertamanya di negeri Kangguru tersebut. Secara umum, ia merasa suasana lebaran tidak begitu terasa di Melbourne.

"Pagi-pagi jalan lengang, jadi seperti weekend biasa saja," ujar dia kepada tim iNews.id, Selasa (25/4/2023).

Rivi di Depan KJRI Melbourne untuk mengikuti salat Eid (Dok. Rivi Satrianegara)
Rivi di Depan KJRI Melbourne untuk mengikuti salat Eid (Dok. Rivi Satrianegara)

Pria lulusan S1 dari Universitas Padjadjaran ini mengatakan, salah satu momen yang membedakan Lebaran di Australia dengan di Indonesia adalah gema takbiran. Sebab, tidak ada gema takbir yang terdengar dari masjid, seperti di Indonesia.

"Nggak ada gema takbir, baru denger pas ke KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) Melbourne untuk salat Eid. Biasanya suasana menuju Lebaran paling terasa kalau sudah dengar takbir kan, akhirnya kemarin sempat putar sendiri dari Youtube pas H-1," kisah dia.

Meski begitu, semangat merayakan Idulfitri di hatinya tak redup begitu saja. Salah satu hal yang dilakukan Rivi adalah mendengarkan lagu-lagu bertema Lebaran sepanjang perjalanan melaksanakan salat Eid di KJRI Kota Melbourne.

Menariknya lagi, ia bertemu dengan banyak muslim yang juga ingin melaksanakan salat Eid di dalam kereta tram. Dari situ, ia mulai merasakan suasana Lebaran yang sesungguhnya.

"Sabtu pagi aku berangkat ke KJRI Melbourne naik tram. Di jalan, aku dengerin lagu-lagu Lebaran, biar terasa vibe-nya haha. Pas sudah mau sampai, tram mulai ramai dengan orang Indonesia yang mau melaksanakan salat Eid di KJRI. Lumayan terharu di situ, kayak 'Wah beneran Idulfitri nih'" tutur Rivi.

Halalbihalal Rivi dan teman-teman di Australia (Dok. Rivi Satrianegara)
Halalbihalal Rivi dan teman-teman di Australia (Dok. Rivi Satrianegara)

Usai pelaksanaan salat Eid, pihak KJRI menyuguhkan pula makanan-makanan khas Indonesia saat Lebaran. Hal itu pun dirasa sedikit membayar rasa rindunya akan momen Lebaran di Indonesia.

"Selesai salat, ada sesi makan ketupat dan opor, juga ada nastar, lapis legit, putri salju. Senang banget bisa ketemu makanan ciri khas lebaran di Indonesia," kata dia.

Sungkem Virtual dengan Keluarga di Jakarta

Kurang lengkap rasanya jika tidak merayakan Lebaran dengan keluarga. Meskipun terhalang jarak, Rivi tetap menyempatkan untuk menghubungi keluarganya yang berada di Jakarta dengan melakukan panggilan video.

Baginya, momen bersama keluarga saat Lebaran adalah hal yang paling ia rindukan. Rivi pun merasa ikut senang saat melihat senyum dan tawa dari kedua orang tua dan saudaranya melalui video tersebut.

"Kami video call, sungkem virtual. Tanpa aku cerita, tahu lah ya momen itu lumayan bikin sedih pastinya hehe. Soalnya ciri khas lebaran kan kumpul bareng keluarga. Tapi lihat wajah keluarga yang ceria pagi itu, aku jadi ikut senang kok," ucapnya.

Tak hanya Rivi, beberapa temannya pun juga melakukan hal yang sama. Ia menyebut waktu sungkem virtual rata-rata berlangsung sekitar 30 menit, agar selanjutnya mereka maupun keluarga di Indonesia tetap bisa melanjutkan aktivitas Idulfitri masing-masing.

Mahasiswa Indonesia Sungkem Online dengan Keluarga (Dok. Rivi Satrianegara)
Mahasiswa Indonesia Sungkem Online dengan Keluarga (Dok. Rivi Satrianegara)

Selain itu, Rivi juga membagikan kisah perayaan Lebaran di Australia. Ia merasa sangat bersyukur karena memiliki teman-teman untuk merayakan Lebaran bersama sehingga tidak kehilangan suasana Idulfitri sepenuhnya.

"Aku bersyukur banget karena meski baru dua bulan di sini, sudah banyak teman-teman dekat untuk Lebaran bareng. Dalam waktu singkat sudah bisa nemu keluarga baru yang saat kumpul kemarin, kehangatan Lebarannya tetap bisa terasa," ujar Rivi.

Tak cuma merayakan Lebaran dengan sesama muslim dari Indonesia, Rivi juga berlebaran dengan orang dari Bangladesh, India, bahkan China. Dari situ, ia juga mengalami kejadian yang lucu di mana salah satu temannya yang berasal dari China mengira Idulfitri sebagai perayaan tahun baru Islam.

Halalbihalal Rivi dan teman-teman di Australia (Dok. Rivi Satrianegara)
Halalbihalal Rivi dan teman-teman di Australia (Dok. Rivi Satrianegara)

Temannya juga memasakkan dumpling sebagai hidangan layaknya tahun baru China untuk Lebaran. Rivi pun menjelaskan makna Idulfitri sesungguhnya dan merayakan bersama dengan sukacita.

"Hari pertama Lebaran aku datang ke empat lokasi berbeda, di mana lokasi terakhir aku datang ke apartemen teman dari China. Dia nggak tahu banyak tentang apa itu Idulfitri. Namun, dia masakin aku dumpling karena dia kira Idulfitri itu tahun baru Islam. Kata dia, di China kalau lagi tahun baru, makanan yang biasa disajikan itu dumpling. Akhirnya aku jelasin ke dia tentang apa itu Idulfitri, termasuk Ramadan," ucap Rivi.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut